Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak anak-anak muda Indonesia untuk memiliki semangat berjuang atau "fighting spirit" agar Indonesia menjadi negara yang besar.
"Satu yang harus diingat oleh anak muda siapa pun dia, harus punya fighting spirit, tanpa fighting spirit maka kita tidak akan menjadi bangsa yang besar," kata Megawati saat berbicara dengan sejumlah milenial dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, Selasa.
Baca juga: Peneliti asal Prancis setuju Presiden Kelima RI Megawati dapat gelar profesor kehormatan
Baca juga: Peneliti asal Prancis setuju Presiden Kelima RI Megawati dapat gelar profesor kehormatan
Hadir sejumlah pembicara, yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim, William Tanuwijaya (Founder & CEO Tokopedia), Putri Tanjung (Staf Khusus Presiden), M Alfatih Timur (Founder & CEO Kitabisa.com), Arief Rosyid (Komisaris BSI & Alumni SPBB Megawati Institute), Cinta Laura (Pemerhati Pendidikan & Artis), Bagus Ade (Aktor), Hanna Keraf (Co-Founder Du Anyam), dan Mevlied Nahla (Seniman-Violinis).
Menurut Megawati, hanya dengan semangat juang, Indonesia bisa menjadi bangsa maju seperti yang dicita-citakan Proklamator RI Bung Karno.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu, juga pernah berpesan kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan generasi milenial.
Dia menilai hal itu sebagai bentuk tantangan untuk maju dengan berdiri di kaki sendiri.
Dia menilai hal itu sebagai bentuk tantangan untuk maju dengan berdiri di kaki sendiri.
Putri Bung Karno itu menyatakan, dirinya lahir pada 1947 dan mengalami sedikit masa perjuangan kemerdekaan RI. Dia pun menanamkan dalam diri pentingnya semangat juang.
"Saya mengatakan bahwa salah satu yang penting buat anak muda, jangan lupa jadi diri kalian. Jadi untuk mengetahui jati diri kalian sebetulnya gampang, jangan lupa sejarah bangsa," kata Megawati, dalam siaran persnya.
Dia juga mengisahkan bahwa Bung Karno pada masa Orde Baru karena persoalan politik, pernah sampai ingin ditiadakan dari sejarah bangsa.
Namun, Megawati menyatakan, Bung Karno melalui ide dan pemikirannya, terus hidup di berbagai zaman. Belajar dari fenomena itu, Megawati menilai sudah pantas anak muda untuk mempelajari pikiran Bung Karno.
"Saya juga pengikut pikiran beliau atau yang disebut ajaran-ajaran dari Bung Karno yang menurut saya logis, realistis, dan melewati zamannya," katanya pula.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu berpendapat, Bung Karno didampingi Bung Hatta terus berjuang agar Indonesia lepas dari penjajahan. Kedua tokoh itu pun akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI.
Megawati tidak bisa membayangkan Indonesia seperti Palestina yang hingga saat ini belum menikmati kemerdekaannya.
"Coba kalian pikirkan sebuah negara, Palestina, hari ini belum menikmati kemerdekaannya. Nah, bisa dibayangkan tidak kalau kalian tinggal di Indonesia, ini adalah negeri kita, lalu tidak bisa merasakan rasa kemerdekaan itu. Makanya saya selalu kalau mau pidato, saya bilang merdeka, dan itu spontan," katanya lagi.
Dengan semangat juang, lanjut Megawati, anak muda bisa membantu rakyat-rakyat kecil di pelosok daerah yang kurang mendapat akses ke pasar global.
Dia juga mengajak milenial untuk menggandeng rakyat-rakyat kecil agar bisa mandiri.
Dia juga mengajak milenial untuk menggandeng rakyat-rakyat kecil agar bisa mandiri.
"Yang diutamakan dari anak negeri ini adalah fighting spirit. Supaya apa? Supaya kita dapat menolong rakyat Indonesia. Itu grassroot kita," ujar Megawati menegaskan.
Dalam usianya yang ke-74 tahun pun, Megawati tetap memegang teguh fighting spirit.