Pandeglang (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Provinsi Banten, berharap Kementerian Sosial (Kemensos) kembali meluncurkan bantuan perbaikan rumah kumuh bagi masyarakat miskin setempat.
"Di Pandeglang masih banyak rumah kumuh, jadi kita harapkan ke depan Kemensos kembali meluncurkan bantuan perbaikan rumah kumuh itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan di Pandeglang, Selasa.
Anwar mengaku, pada 2011 telah mengajukan usulan bantuan perbaikan rumah bagi warga pada Kemensos. Jumlah bantuan yang diajukan sebanyak 100 unit, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.
Dari total pengajuan itu, kata dia, sebagian besar rumah kumuh milik warga miskin, dan sedikit rumah warga yang rusak akibat musibah.
Pada 2010, kata dia, ada puluhan unit rumah warga di pinggir pantai atau kawasan rawan banjir yang rusak akibat dihantam ombak ataupun terkena banjir bandang.
Mengenai jenis bantuan, menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya diberikan dalam bentuk uang tunai, yang langsung ditransfer ke rekening penerima.
"Biasanya Kemensos langsung mentransfer uang ke rekening penerima, dengan nilai masing-masing Rp10 juta," katanya.
Selanjutnya, lanjut dia, warga penerima membentuk kelompok dan menetapkan ketua kelompok dari kalangan mereka.
"Ketua kelompok itulah yang bertugas mengkoordinasikan pembelian bahan bangunan, sementara untuk pelaksanaan perbaikan rumah dilakukan sendiri oleh warga penerima," katanya.
Anwar juga menjelaskan, dalam program tersebut, Disnakertransos hanya bertindak sebagai fasilitator dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan perbaikan rumah kumuh tersebut.
"Kita tidak terlibat langsung, baik pada penyaluran dana, pembelian bahan maupun perbaikan rumah. Tugas Disnakertransos hanya memfasitasi dan memantau saja," ujar dia.