Lebak (ANTARA) - Perkantoran di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi klaster tinggi penyebaran pandemi COVID-19 setelah kantor enam instansi terpaksa ditutup sementara (lockdown) karena sejumlah pegawainya terpapar virus berbahaya itu.
"Semua pegawai aparatur sipil negara (ASN) di instansi itu dilakukan pemeriksaan swab guna mendeteksi penyebaran COVID-19 dan mereka yang positif dirujuk ke rumah sakit untuk isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono di Lebak, Kamis.
Baca juga: Puskesmas optimalkan penanganan gizi buruk balita Suku Baduy
Penyebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Lebak hampir setiap hari terjadi penambahan, bahkan sejak Februari 2021 lalu perkantoran menjadikan klaster penyebaran penyakit yang mematikan.
Perkantoran itu, kata dia, adalah Sekertariat Daerah (Setda), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pendidikan (Disdik).
Bahkan, tertinggi jumlah kasus COVID-19 di instansi Kantor Setda Kabupaten Lebak yakni tercatat 25 orang, Disbudpar 12 orang dan 10 pegawai BKAD setempat.
Penyebab penularan virus corona itu, kata dia, dipastikan karena pegawai dan masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak mencuci tangan.
"Kami minta semua elemen dapat mematuhi protokol kesehatan guna mengendalikan penyebaran corona itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi pada Disbudpar Kabupaten Lebak Aep Dian Hendriawan mengatakan sebanyak 12 pegawai di sini teridentifikasi positif COVID-19 sehingga ditutup tiga hari ke depan.
"Ke-12 pegawai yang positif Corona itu berdasarkan hasil tes usap," katanya.
Berdasarkan data COVID-19 di Kabupaten Lebak sampai Rabu tercatat sebanyak 2.503 orang, 1.809 orang sembuh, 645 orang dirawat dan isolasi serta 49 orang meninggal.
Perkantoran di Kabupaten Lebak masuk klaster tinggi penyebaran COVID-19
Kamis, 4 Maret 2021 21:12 WIB
Semua pegawai aparatur sipil negara (ASN) di instansi itu dilakukan pemeriksaan swab guna mendeteksi penyebaran COVID-19 dan mereka yang positif dirujuk ke rumah sakit untuk isolasi