Jakarta (ANTARANews) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengumumkan penyelenggaraan pameran properti (BTN Property Expo 2011) berhasil meraih transaksi Rp1,9 triliun, selama berlangsungnya kegiatan 5-13 Februari 2011.
"Jumlah hunian yang terjual 4.219 unit bersusun dan tapak, serta furniture 361 unit dengan nilai Rp270 juta dan penjualan peralatan elektronika 283 unit dengan nilai Rp707 juta," kata Wakil Direktur Utama BTN, Evi Firmasyah pada penutupan BTN Expo di JCC Senayan, Jakarta, Senin.
Evi menjelaskan, transaksi yang dicapai dalam pameran ini merupakan nilai transaksi yang biasa dicapai BTN rata-rata per bulan. "Jadi dengan hasil ini, kita sudah memperoleh hasil sebulan, yang dilakukan hanya dalam waktu seminggu," ujarnya.
Dia menyebutkan, tingginya animo konsumen properti terhadap pameran yang digagas BTN ini membuat pihak manajemen berencana untuk menggelar ajang serupa secara rutin setiap tahunnya.
"Kita berupaya mendongkrak penjualan dengan melakukan pameran semacam ini," jelas dia.
Dalam pameran yang diikuti 83 developer ini, transaksi terbanyak dibukukan untuk proyek properti yang berlokasi di Jabodetabek. Adapun kisaran harga properti yang tertinggi peminatnya yakni di rentang Rp200 juta-Rp300 juta per unit.
"Melalui pameran ini pun kita ingin mempertegas posisi BTN sebagai bank penyalur kredit perumahan baik yang bersubsidi maupun non-subsidi. Sebab, selama ini BTN dikenal hanya sebagai bank penyalur KPR (kredit pemilikan rumah) bersubsidi. Padahal kita juga ikut menyalurkan kredit perumahan untuk produk non-subsidi," ungkap dia.
Dari Rp1,9 triliun total transaksi yang berhasil dicatatkan selama pameran, imbuh Evi, sebanyak Rp310 miliar sudah melakukan pembayaran uang muka (down payment/DP) di 728 unit rumah.
Beragam paket menarik ditawarkan selama pameran, di antaranya kemudahan pengajuan permohonan KPR dan KPA (kredit pemilikan apartemen), kemudahan pemberian suku bunga 6,1 persen tetap selama satu tahun, uang muka minimal 10 persen dari harga rumah, bebas biaya administrasi biaya provisi 0,5 persen, serta premi asuransi 61 persen dari premi normal.
Selama pameran, tercatat 72.367 orang berkunjung. Dimana jumlah peserta mencapai 83 pengembang.