Lebak, Banten (ANTARA) - Ulama kharismatik Kabupaten Lebak Provinsi Banten KH Hasan Basri mendukung penggunaan vaksin COVID-19 guna melakukan tindakan preventif atau pencegahan agar tidak meluas menyerang masyarakat.
"Kami berharap Indonesia bisa terbebas dari penyakit yang mematikan itu," kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak di Lebak, Jumat.
Baca juga: Penangkar pembenihan jahe Lebak raup keuntungan di tengah pandemi
Penggunaan vaksin produksi Sinovac, China tidak ada masalah sepanjang itu obat dan bermanfaat bagi manusia, sebab umat manusia harus berupaya untuk melakukan pencegahan agar tidak terserang penyakit yang membahayakan dan mematikan, katanya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) hasil sidang Komisi Fatwa MUI, Jumat (8/1) menyatakan bahwa vaksin COVID-19 suci dan halal.
Apalagi, bila vaksin tersebut aman dan tidak menimbulkan efek samping setelah disuntikan kepada masyarakat.
"Kami mendukung penggunaan vaksin jika memberikan manfaat untuk pencegahan penyebaran wabah COVID-19," kata anggota Komisi Fatwa MUI Banten.
Menurut dia, pemerintah berupaya untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona dengan membeli vaksin produksi Sinovac dari China.
Pencegahan dan perlindungan tentu lebih baik dibandingkan sudah terpapar positif corona, karena harus menjalani perawatan dan pengobatan.
Karena itu, dirinya sangat mendukung penggunaan vaksin COVID-19 yang akan dilaksanakan awal tahun 2021.
Namun, saat ini, vaksin COVID-19 tersebut masih dalam tahap uji pada Lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jika vaksin itu sudah dikeluarkan oleh BPOM aman dan manjur serta dapat mencegah virus corona juga tidak memberikan efek samping maka sangat bermanfaat bagi umat manusia," katanya menegaskan.
Ia juga mengajak umat muslim agar berdoa meminta agar penyakit pandemi CVID-19 dihilangkan dari Indonesia.
Selain itu juga masyarakat boleh menggelar shalat istigosah, namun dapat menjaga jarak dan tidak berkerumun.
"Kami berharap pelaksanaan vaksin nanti berjalan lancar dan sukses," katanya menjelaskan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Agus Darsono mengatakan pihaknya meminta Kementerian Kesehatan dalam pendistribusian vaksin COVID-19 dilakukan secara bertahap, karena terbatasnya gudang penyimpanan yang ada.
Pendistribusian vaksin COVID-19 untuk Kabupaten Lebak masih dalam penghitungan dan belum bisa dipastikan jumlah kuota alokasi yang diterima.
Sebab, jika pendistribusian vaksin tersebut dilakukan secara serentak tentu akan kesulitan untuk menerimanya, terlebih kapasitas gudang yang ada relatif terbatas.
"Kami berharap nantinya semua warga bisa menerima vaksin produk China agar Lebak terbebas dari ancaman penularan COVID-19," kata Agus Darsono.
Berdasarkan data COVID-19 Kabupaten Lebak sampai Kamis (7/1) tercatat sebanyak 881 orang dan 496 orang dinyatakan sembuh, 361 orang menjalani isolasi dan dirawat di RSUD Banten dan 24 orang dilaporkan meninggal.
Ulama kharismatik Lebak dukung penggunaan vaksin COVID-19
Sabtu, 9 Januari 2021 12:04 WIB
Kami berharap Indonesia bisa terbebas dari penyakit yang mematikan itu