Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pabrik gula yang baru diresmikannya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang beroperasi di tengah pandemi dan menyerap ribuan tenaga kerja baru.
Presiden Jokowi meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dalam kunjungan kerjanya pada Kamis.
Baca juga: Presiden terima surat kepercayaan 7 duta besar negara sahabat
Presiden Jokowi menyebut bahwa investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.
"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," ujar Presiden Jokowi saat memberi sambutan peresmian.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, kata dia, investasi tersebut nyatanya mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dengan menyerap maksimal 15.000 tenaga kerja.
"Membuka industri, membuka pabrik gula, dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi," ujar Presiden Jokowi.
"Di kala situasi ekonomi seperti ini semua pengusaha pasti wait and see, berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru. Keputusan ini patut kita hargai," imbuh Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun, namun baru sebanyak 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri. Sedangkan sisanya, masih impor.
"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara dengan didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi terlebih dahulu meninjau lokasi panen tebu yang berada di areal pabrik terintegrasi. Selanjutnya, meninjau pabrik gula dan gudang penyimpanannya.
Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden Jokowi dimulai pada awal 2017 dan mulai berproduksi pada Agustus 2020 dengan kapasitas pengolahan tebu 8.000 TCD (ton cane per day) dan mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800-1.200 ton per hari.
Presiden Jokowi apresiasi Pabrik Gula Bombana serap ribuan tenaga kerja
Kamis, 22 Oktober 2020 15:22 WIB
Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi