Pandeglang (ANTARA) - Tim evakuasi berdoa sebelum mencari tujuh nelayan penumpang KM Puspita Jaya yang hilang di Perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, agar diberikan keselamatan sehubungan cuaca di perairan itu kurang bersahabat.
"Kami berharap nelayan yang hilang diterjang gelombang di Perairan Selat Sunda ditemukan dalam kondisi selamat," kata Kasubsi Basarnas Banten Heru di Pantai Probo Teluk Labuan,Pandeglang, Selasa.
Pencarian tujuh nelayan yang menghilang di Perairan Selat Sunda memasuki hari kelima,namun hingga kini belum ditemukan.
Tim evakuasi gabungan terdiri dari Basarnas Banten, TNI AL dan Polairud Banten kini kembali melakukan penyisiran di sekitar Pulau Panaitan, Ujung Kulon dan Pulau Rakata.
Nelayan Teluk Labuan Pandeglang mengalami kecelakaan laut, Kamis (18/6) setelah diterjang gelombang tinggi pukul 10.10 WIB antara Pulau Panaitan dan Pulau Rakata yang lokasi tidak jauh dengan Gunung Anak Krakatau.
Kapal nelayan payau dan mereka mencari ikan di Perairan Selat Sunda berangkat pagi dari Teluk Labuan Pandeglang dan pulang sore hari.
Biasanya, kapal nelayan tersebut tidak kuat menahan gelombang di atas tiga meter disertai angin kencang dan hujan deras.
"Semua penumpng kapal nelayan KM Puspita Jaya itu sebanyak 16 orang dan sembilan orang ditemukan selamat dan tujuh orang belum ditemukan," kata Heru.
Menurut dia, pencarian tujuh nelayan itu difokuskan di sekitar Pulau Panaitan, Pulau Alang-Alang dan Pulau Rakata serta Ujung Kulon.
Kemungkinan besar mereka masih berlindung di pulau itu,sehingga dilakukan penyisiran di lokasi itu.
Selain itu juga pihaknya meminta para nelayan dapat memberikan informasi jika ditemukan nelayan yang hilang di Perairan Selat Sunda.
"Kami berdoa agar tim evakuasi hari ini bisa menemukan ketujuh nelayan yang hilang dalam kondisi selamat," katanya.
Tim evakuasi berdoa sebelum mencari tujuh nelayan hilang di selat sunda
Rabu, 24 Juni 2020 16:54 WIB
Pencarian tujuh nelayan yang menghilang di Perairan Selat Sunda memasuki hari kelima,namun hingga kini belum ditemukan.