Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak menginstruksikan petani untuk melakukan gerakan percepatan tanam pada November 2019, karena memasuki musim hujan.

"Kita menargetkan angka tanam di atas 50 ribu hektare," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Senin.

Berdasarkan laporan BMKG diprakirakan curah hujan berpeluang terjadi November mendatang dengan intensitas sedang dan ringan.

Curah hujan itu dapat dimanfaatkan petani padi tadah hujan untuk melakukan gerakan percepatan tanam.

Saat ini, mereka petani belum melaksanakan gerakan tanam sehubungan kemarau panjang masih berlangsung.

Namun, kemungkinan November mendatang memasuki musim hujan, karena akhir Oktober memasuki musim pancaroba dari kemarau ke musim hujan.

Karena itu, pihaknya meminta petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan, petugas penyuluh lapang (PPL), gabungan kelompok tani (Gapoktan), dan kelompok tani (Koptan) agar melakukan gerakan tanam padi serentak.

Percepatan tanam serentak sangat menguntungkan petani, karena panen secara bersamaan juga dapat menghindari serangan hama dan penyakit tanaman lainnya.

Selain itu juga penanaman secara serentak juga memiliki nilai ekonomis dan tidak merugikan petani.

"Kami mengajak petani agar percepatan tanam dilakukan bulan November karena memasuki musim hujan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, mereka petani belum melaksanakan gerakan tanam karena beberapa daerah masih terjadi kekeringan akibat kemarau panjang.

Sedangkan, curah hujan berpeluang sore hari dengan intensitas ringan belum mampu memenuhi ketersedian pasokan air.

Produksi pangan tahun 2019, kata dia, dipastikan menurun dibandingkan tahun 2018.

Menurutnya produksi pangan itu akibat kemarau panjang yang menyebabkan areal persawahan terjadi kekeringan," katanya.

Ketua kleompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan dirinya bersama anggotanya mulai menggarap lahan pertanian padi sawah, melalui penyedotan pompa dari air Sungai Ciujung.

Saat ini, mereka petani menggarap menggunakan traktor untuk membuka lahan pertanian padi.

"

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019