Bupati Pandeglang, Irna Narulita menilai Sistem Pengelolaan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) akan mempersempit pergerakan ijon di daerah tersebut.
"Program ini pengelolaan dari hulu kehilir saat dan pascapanen, sehingga tidak ada lagi padi Pandeglang yang dibawa ke luar daerah," katanya saat meninjau SP3T di Desa Umbulan dan panen raya di Desa Sukaseneng, Pandeglang, Kamis.
Kabupaten Pandeglang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian untuk mengelola Sistem Pengelolaan Pertanian Padi Terpadu (SP3T). Diharapkan pengelolaan SP3T ini bisa maksimal karena dapat menjadi harapan bagi petani, dan untuk itu pihak perbankan harus ikut dalam permodalan.
"Perbankan harus hadir, BUMD harus hadir, dan BUMDes juga ikut berpartisipasi. Jadi gabah dari petani yang ada di sini bisa dibeli dan diolah hingga pengemasannya di sini," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pandeglang beri pelatihan ekonomi syariah pada pengurus DKM
Baca juga: BP2D Pandeglang beri penghargaan wajib pajak yang taat
Dengan adanya bantuan alsintan dan SP3T akan mempermudah petani. Selama ini yang terjadi penghasilan yang diperoleh petani tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
"Saat ini memang tidak sesuai dengan lelah yang didapat, hasilnya tidak menambah penghasilan mereka. Sekarang sudah bertransformasi, kalau dulu hanya hulu saja sehingga datanglah tengkulak,"paparnya.
"Pengeringnya sudah ada hingga kadar air 14 persen, pengggilingannya juga ada sampai pengemasan. Sekarang pengolahan dari hulu sampai hilir sudah ada sehingga tidak ada alasan menjual ke tengkulak," ujarnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Nasir mengatakan bantuan program SP3T merupakan hibah dari kementerian yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jaya Mandiri Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik.
"SP3T ini merupakan satu- satunya di Banten, pengelola nanti akan membeli gabah dari petani oleh sebab itu harus memiliki modal," kata Nasir
Untuk permodalan, kata dia,, seperti yang disampaikan Ibu Bupati Pandeglang, harus didukung oleh perbankan, BUMD maupun BUMDes. Diharapkan gapoktan dapat membentuk memnejemen usaha yang baik sehingga sesuai harapan. Setelah terbentuk bisa belajar ke Jombang, siapa pun bisa terlibat tidak hanya perbankan.
"Kami berharap gabah yang ada di Desa Umbulan diserap semua sehingga tidak keluar Pandeglang, dan pengelola harus membeli gabah petani sesuai harga," katanya.
Baca juga: Pemkab Pandeglang alokasikan Rp10,5 miliar untuk pengawasan Pilkada 2020
Baca juga: Bupati Pandeglang ingatkan hindari kebocoran anggaran
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Program ini pengelolaan dari hulu kehilir saat dan pascapanen, sehingga tidak ada lagi padi Pandeglang yang dibawa ke luar daerah," katanya saat meninjau SP3T di Desa Umbulan dan panen raya di Desa Sukaseneng, Pandeglang, Kamis.
Kabupaten Pandeglang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian untuk mengelola Sistem Pengelolaan Pertanian Padi Terpadu (SP3T). Diharapkan pengelolaan SP3T ini bisa maksimal karena dapat menjadi harapan bagi petani, dan untuk itu pihak perbankan harus ikut dalam permodalan.
"Perbankan harus hadir, BUMD harus hadir, dan BUMDes juga ikut berpartisipasi. Jadi gabah dari petani yang ada di sini bisa dibeli dan diolah hingga pengemasannya di sini," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pandeglang beri pelatihan ekonomi syariah pada pengurus DKM
Baca juga: BP2D Pandeglang beri penghargaan wajib pajak yang taat
Dengan adanya bantuan alsintan dan SP3T akan mempermudah petani. Selama ini yang terjadi penghasilan yang diperoleh petani tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
"Saat ini memang tidak sesuai dengan lelah yang didapat, hasilnya tidak menambah penghasilan mereka. Sekarang sudah bertransformasi, kalau dulu hanya hulu saja sehingga datanglah tengkulak,"paparnya.
"Pengeringnya sudah ada hingga kadar air 14 persen, pengggilingannya juga ada sampai pengemasan. Sekarang pengolahan dari hulu sampai hilir sudah ada sehingga tidak ada alasan menjual ke tengkulak," ujarnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Nasir mengatakan bantuan program SP3T merupakan hibah dari kementerian yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jaya Mandiri Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik.
"SP3T ini merupakan satu- satunya di Banten, pengelola nanti akan membeli gabah dari petani oleh sebab itu harus memiliki modal," kata Nasir
Untuk permodalan, kata dia,, seperti yang disampaikan Ibu Bupati Pandeglang, harus didukung oleh perbankan, BUMD maupun BUMDes. Diharapkan gapoktan dapat membentuk memnejemen usaha yang baik sehingga sesuai harapan. Setelah terbentuk bisa belajar ke Jombang, siapa pun bisa terlibat tidak hanya perbankan.
"Kami berharap gabah yang ada di Desa Umbulan diserap semua sehingga tidak keluar Pandeglang, dan pengelola harus membeli gabah petani sesuai harga," katanya.
Baca juga: Pemkab Pandeglang alokasikan Rp10,5 miliar untuk pengawasan Pilkada 2020
Baca juga: Bupati Pandeglang ingatkan hindari kebocoran anggaran
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019