Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendistribusikan air bersih di tiga kecamatan yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau yang berlangsung sejak Juni 2019.
"Kita berharap pendistribusian pasokan air bersih mencukupi untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK)," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.
Menurut dia, pihaknya mendistribusikan bantuan pasokan air bersih ke tiga kecamatan karena masyarakat yang tinggal di daerah itu kesulitan air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa menempuh jalan kaki mencapai empat sampai kilometer ke aliran sungai setempat.
Baca juga: Sekda Lebak: Koperasi harus mampu bersaing
Baca juga: Peluncuran "Ambulance Feeder" dilaksanakan di Lebak
Selain itu juga warga membawa dirigen dan ember dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Namun, jika terdapat sumber mata air,terpaksa warga mengantri pada dini hari, karena jika siang hari mengalami kekeringan.
Ketiga kecamatan itu tersebar di Desa Padasuka, Kecamatan Warunggunung,Desa Lebak Pariang, Kecamatan Leuwidamar dan Desa Paja serta Mekarsari, Kecamatan Sajira.
Krisis air bersih kemungkinan meluas ke daerah lainnya sehubungan laporan BMKG diprakirakan musim kemarau hingga berlangsung Oktober mendatang.
Masyarakat yang mengalami krisis air bersih setelah jetpump, sumur air bawah tanah juga sumber mata yang ada mengalami kekeringan.
"Semua warga yang menerima pasokan air bersih sudah mengajukan permohonan ke masing-masing kecamatan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pendistribusian air bersih itu bekerja sama dengan PDAM setempat agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.
Saat ini, warga yang mengalami krisis air bersih sekitar 1.100 KK yang tinggal di tiga kecamata tersebut.
BPBD setempat belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan karena sebagian besar masyarakat masih terpenuhi air bersih oleh PDAM.
"Kami minta warga jika mengalami krisis air bersih segera melaporkan ke aparat desa maupun kecamatan untuk menerima bantuan kebutuhan air bersih," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga Desa Paja Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak mengaku mereka lega setelah menerima bantuan pasokan air bersih dari BPBD setempat.
Saat ini, bantuan pasokan air bersih cukup untuk kebutuhan selama dua hari.
"Kami berharap bantuan itu terus berlanjut hingga musim hujan tiba kembali pada oktober mendatang," kata Ida, warga Desa Paja Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Jumlah kemiskinan di pedalaman Lebak menurun
Baca juga: Warga Lebak mengalami krisis air bersih akibat kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita berharap pendistribusian pasokan air bersih mencukupi untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK)," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.
Menurut dia, pihaknya mendistribusikan bantuan pasokan air bersih ke tiga kecamatan karena masyarakat yang tinggal di daerah itu kesulitan air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa menempuh jalan kaki mencapai empat sampai kilometer ke aliran sungai setempat.
Baca juga: Sekda Lebak: Koperasi harus mampu bersaing
Baca juga: Peluncuran "Ambulance Feeder" dilaksanakan di Lebak
Selain itu juga warga membawa dirigen dan ember dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Namun, jika terdapat sumber mata air,terpaksa warga mengantri pada dini hari, karena jika siang hari mengalami kekeringan.
Ketiga kecamatan itu tersebar di Desa Padasuka, Kecamatan Warunggunung,Desa Lebak Pariang, Kecamatan Leuwidamar dan Desa Paja serta Mekarsari, Kecamatan Sajira.
Krisis air bersih kemungkinan meluas ke daerah lainnya sehubungan laporan BMKG diprakirakan musim kemarau hingga berlangsung Oktober mendatang.
Masyarakat yang mengalami krisis air bersih setelah jetpump, sumur air bawah tanah juga sumber mata yang ada mengalami kekeringan.
"Semua warga yang menerima pasokan air bersih sudah mengajukan permohonan ke masing-masing kecamatan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pendistribusian air bersih itu bekerja sama dengan PDAM setempat agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.
Saat ini, warga yang mengalami krisis air bersih sekitar 1.100 KK yang tinggal di tiga kecamata tersebut.
BPBD setempat belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan karena sebagian besar masyarakat masih terpenuhi air bersih oleh PDAM.
"Kami minta warga jika mengalami krisis air bersih segera melaporkan ke aparat desa maupun kecamatan untuk menerima bantuan kebutuhan air bersih," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga Desa Paja Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak mengaku mereka lega setelah menerima bantuan pasokan air bersih dari BPBD setempat.
Saat ini, bantuan pasokan air bersih cukup untuk kebutuhan selama dua hari.
"Kami berharap bantuan itu terus berlanjut hingga musim hujan tiba kembali pada oktober mendatang," kata Ida, warga Desa Paja Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Jumlah kemiskinan di pedalaman Lebak menurun
Baca juga: Warga Lebak mengalami krisis air bersih akibat kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019