Guru besar sejarah Indonesia Universitas Leiden Belanda Profesor. Dr. Nico J.G. Captein, mengunjungi Pengurus Besar (PB) Al-khairiyah di Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (2/7).
Kunjungan guru besar ke Al-Khairiyah tersebut dikarenakan memiliki sejarah perguruan Islam tertua di Banten. Sebagai ahli sejarah, Nico sangat menguasai sejarah Islam di Banten.
“Terima kasih, saya sungguh sangat senang datang ke sini. Semoga nanti bisa kembali lagi,” kata Nico dengan Bahasa Indonesia yang fasih, pada kunjungannya di Cilegong.
Kunjungan yang disambut Wakil Ketua Umum PB Al-khairiyah Alwiyan Q. Syam’un dan juga didampingi beberapa pengurus lainnya berkesempatan melihat Alquran kuno yang berusia sekitar 3 abad yang dimiliki Al-khairiyah.
Baca juga: Ketua PB Al-Khairiyah: kalah-memang pada pilpres harus lapang dada
Baca juga: Al Khairiyah kutuk keras tindakan terorisme di New Zealand
Alwiyan mengungkapkan, kedatangan Nico dapat terjalin karena kerja sama yang baik antara Universitas Leisen dengan Al-Khairiyah. Menurutnya banyak naskah-naskah sejarah masa lalu Banten justru berada di Belanda.
“Saya membutuhkan banyak informasi terkait sejarah Al-Khairiyah dan Banten yang tersimpan di Belanda. Semoga kelak bisa berkesempatan untuk datang ke Belanda,” katanya.
Ketua Umum PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin mengatakan, kunjungan guru besar dari Negara Belanda tersebut merupakan kebanggaan bagi Al -Khairiyah dan juga masyarakat Banten, sebab masih banyak sejarah peninggalan Banten yang belum tergali.
"Saya dan semua pengurus Alkhairiyah bersyukur dan bangga bisa dikunjungi oleh beliau. Semoga dengan adanya kunjungan ini akan menjadi gerbang awal untuk mengetahui sejarah Banten yang lebih jauh, harapan saya kedepan akan ada perwakilan kita dari Alkhairiyah yang berkunjung ke sana," katanya.
Baca juga: Al-Khairiyah dan Kementan Bersinergi Kuatkan Jiwa Bela Negara Melalui Pendidikan
Baca juga: Ribuan Peserta Ikuti Rakernas II Al-Khairiyah
Baca juga: Satria AL Khairiyah Raih Juara Marchingband Festival
Baca juga: Al Khairiyah Luncurkan Program "Jumat Jariyah Shodaqoh"
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kunjungan guru besar ke Al-Khairiyah tersebut dikarenakan memiliki sejarah perguruan Islam tertua di Banten. Sebagai ahli sejarah, Nico sangat menguasai sejarah Islam di Banten.
“Terima kasih, saya sungguh sangat senang datang ke sini. Semoga nanti bisa kembali lagi,” kata Nico dengan Bahasa Indonesia yang fasih, pada kunjungannya di Cilegong.
Kunjungan yang disambut Wakil Ketua Umum PB Al-khairiyah Alwiyan Q. Syam’un dan juga didampingi beberapa pengurus lainnya berkesempatan melihat Alquran kuno yang berusia sekitar 3 abad yang dimiliki Al-khairiyah.
Baca juga: Ketua PB Al-Khairiyah: kalah-memang pada pilpres harus lapang dada
Baca juga: Al Khairiyah kutuk keras tindakan terorisme di New Zealand
Alwiyan mengungkapkan, kedatangan Nico dapat terjalin karena kerja sama yang baik antara Universitas Leisen dengan Al-Khairiyah. Menurutnya banyak naskah-naskah sejarah masa lalu Banten justru berada di Belanda.
“Saya membutuhkan banyak informasi terkait sejarah Al-Khairiyah dan Banten yang tersimpan di Belanda. Semoga kelak bisa berkesempatan untuk datang ke Belanda,” katanya.
Ketua Umum PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin mengatakan, kunjungan guru besar dari Negara Belanda tersebut merupakan kebanggaan bagi Al -Khairiyah dan juga masyarakat Banten, sebab masih banyak sejarah peninggalan Banten yang belum tergali.
"Saya dan semua pengurus Alkhairiyah bersyukur dan bangga bisa dikunjungi oleh beliau. Semoga dengan adanya kunjungan ini akan menjadi gerbang awal untuk mengetahui sejarah Banten yang lebih jauh, harapan saya kedepan akan ada perwakilan kita dari Alkhairiyah yang berkunjung ke sana," katanya.
Baca juga: Al-Khairiyah dan Kementan Bersinergi Kuatkan Jiwa Bela Negara Melalui Pendidikan
Baca juga: Ribuan Peserta Ikuti Rakernas II Al-Khairiyah
Baca juga: Satria AL Khairiyah Raih Juara Marchingband Festival
Baca juga: Al Khairiyah Luncurkan Program "Jumat Jariyah Shodaqoh"
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019