Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau nelayan tidak melaut karena cuaca buruk melanda perairan Banten bagian selatan hingga berpeluang ketinggian gelombang 6 meter berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Peringatan imbauan itu guna mencegah kecelakaan laut," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak kaprawi di Lebak, Kamis (13/6).
Cuaca buruk melanda perairan Banten bagian selatan meliputi Pantai Binuangeun, Bagedur, Sukahujan, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Pulau Manuk, Sawarna dan Ciantir.
BPBD juga mengimbau wisatawan tidak berenang di pesisir pantai selatan.
Berdasarkan laporan dari BMKG Banten selama sepekan ke depan cuaca di pesisir pantai selatan memburuk karena ada tekanan rendah di Perairan Samudera Hindia.
Ketinggian gelombang berpeluang mencapai 6 meter dengan kecepatan angin 15 knot atau 30 kilometer per jam.
Tiupan angin bergerak dari tenggara dengan jarak pandang antara empat sampai enam kilometer.
Dengan demikian, kata dia, kondisi pantai selatan sangat berbahaya jika nelayan melaut maupun pengunjung wisata berenang.
"Kami minta nelayan tidak melaut dan dapat mematuhi peringatan imbauan ini karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi," katanya menjelaskan.
Ia menjelaskan cuaca pesisir pantai selatan yang berhadapan langsung perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Selat Sunda bagian utara.
Gelombang karakter pantai selatan cukup tinggi juga banyak karang-karang, sehingga berbahaya bagi nelayan maupun pengunjung wisatawan yang berenang di sekitar pantai itu.
Pihaknya juga menyampaikan surat peringatan cuaca buruk pada Polsek, Kesyahbandaran, TPI, petugas pengamanan pantai, pemilik hotel dan restoran.
"Kami berharap surat imbauan ini dapat dipatuhi nelayan dan wisatawan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai," katanya.
Sementara itu, sejumlah nelayan Pantai Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku mereka menaati peringatan imbauan tersebut karena khawatir menjadi korban tersapu ombak.
"Kami bersama teman sejak dua hari terakhir menganggur dan tidak berani melaut karena gelombang cukup tinggi dan membahayakan keselamatan jiwa," kata Iming, seorang petani Binuangeun Kabupaten Lebak.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019