Universitas Matana di Tangerang, Provinsi Banten menyediakan Maven Store yakni toko stationery dan merchandise pertama di lingkungan kampus sebagai wadah pengembangan dan komersialisasi ide bisnis mahasiswa.
Rektor Universitas Matana Dr Melitina Tecoalu di Tangerang Senin mengatakan toko ini merupakan hasil kolaborasi Matana Ventura, Cherryblossoms dan Up2You2 serta terintegrasi dengan Matana Business Incubator Center (MBIC).
"Ini adalah komitmen Universitas Matana menanamkan semangat inovasi dengan spirit entrepreneurship serta berdampak bagi lingkungan tempatnya melalui karya nyata sebagai profesional maupun wirausaha mandiri," kata Melitina Tecoalu dalam keterangannya.
Baca juga: STIT Al-Khairiyah Cilegon gelar workshop penyusunan kurikulum berbasis capaian
Ia mendorong para lulusan Universitas Matana untuk menjadi agent of change di bidangnya masing-masing baik dalam teknologi, bisnis, kesehatan, maupun bidang sosial.
Hal ini untuk menghadapi perkembangan zaman yang cepat dan kompleks. Sebab, setiap pencapaian adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.
Sebagai universitas swasta yang berlokasi di Gading Serpong Tangerang, Universitas Matana terus berupaya meningkatkan mutu akademik melalui pendekatan research-based learning, penguatan kompetensi digital serta pengembangan karakter mahasiswa agar mampu Innovate, Inspire, and Impact di masyarakat.
"Sudah banyak mahasiswa Matana tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berdaya cipta,” ujarnya.
Baca juga: Sinergi riset lintas kampus, UT kolaborasi bersama UNSIKA dan STIESA
Perwakilan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Yurie Aji Priyanto menyampaikan apresiasi tinggi atas kepatuhan tata kelola dan transparansi pelaporan akademik Universitas Matana.
“Universitas Matana telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang taat kelola,” ujarnya.
Catherine Florencia, salah satu wisudawan terbaik Universitas Matana 2025 menyampaikan rasa syukur dan refleksi atas perjalanan selama menempuh pendidikan.
“Kami tumbuh dalam masa transisi dari layar ke ruang kelas, dari kesunyian ke kolaborasi. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa pendidikan bukan hanya tentang teori, tetapi tentang adaptasi, konsistensi, dan kemampuan berkolaborasi,” katanya.
Baca juga: BEM UPH: organisasi mahasiswa ruang jalankan visi misi kampus
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025