Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pandeglang, Pagelaran Sindanglaya 2 menghadapi tantangan berat dalam pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah di pelosok Pandeglang karena kondisi geografis dan infrastruktur yang tidak memadai di wilayah tersebut.
Kepala SPPG Pandeglang, Pagelaran Sindanglaya 2, Drajat Saefullah, di Pandeglang, Selasa, menjelaskan bahwa tantangan distribusi di Kecamatan Pagelaran yang memiliki 29 sekolah tersebut mulai dari kondisi jalan rusak hingga jarak tempuh yang cukup jauh.
"Mulai dari jarak yang jauh antar sekolah hingga kondisi jalan yang rusak, belum lagi kalau hujan deras pasti ada beberapa titik jalan menuju ke sekolah yang banjir," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten bahas hasil survei 28 lokasi rencana dapur SPPG
Dalam sehari, kata dia, sebanyak 2.250 porsi MBG diantarkan nya menuju ke sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, TK hingga PAUD dengan jarak tempuh masing-masing sekolah mencapai satu sampai dua jam perjalanannya.
"Hari ini aja menuju ke SDN Bulagor 1 kurang lebih menempuh waktu sekitar 1 jam lebih," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa jika terjadi bencana alam seperti banjir, maka distribusi MBG akan dihentikan sementara karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui. Meski demikian ia mengaku sejauh ini tidak ada kendala dalam distribusi dan masih berjalan lancar.
"Selama dua hari ini, alhamdulillah, lancar tidak ada kendala yang berarti, hanya kadang telah mengirim karena kondisi jalan dan jarak tempuh tadi," katanya.
Baca juga: BGN terima 130 pengajuan SPPG MBG di wilayah Tangerang
Ia juga menyebut, jika ada siswa yang tidak masuk sekolah, bantuan akan dialihkan ke siswa lain untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Bantuan MBG ini, kata dia, akan tetap disalurkan dengan semangat tinggi demi memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan.
Sementara itu, Guru SDN Bulagor 1, Akdam, mengungkapkan bahwa sekolahnya menjadi satu-satunya yang ada di desa Bulagor, Kecamatan Pagelaran yang juga merupakan sekolah yang berada di paling ujung desa.
Baca juga: Belasan SPPG di Tangerang layani MBG 61.786 penerima manfaat
Sekolah tersebut memiliki 140 siswa yang berasal dari lingkungan perkampungan di sekitar pematang sawah, sebagian di antaranya rawan banjir. Sehingga ia menyambut baik bantuan MBG yang sampai ke sekolahnya.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Harapannya, anak-anak menjadi lebih semangat belajar," katanya.
Ia juga menyebut tidak ada keluhan dari siswa terkait bantuan tersebut, sebaliknya, semua siswa merasa senang.
Meski demikian, Akdam menyoroti kondisi jalan menuju sekolah yang rusak parah sehingga ia berharap jalan ini dapat segera dibangun oleh pemerintah setempat untuk memudahkan akses masyarakat sekitar hingga siswa saat menuju ke sekolah.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Serang investigasi dugaan keracunan pada siswa SMPN 1
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025