Jalan tol Serang-Panimbang yang akan beroperasi 2025 bisa berdampak Kabupaten Lebak dibanjiri investor baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).
 
"Kami yakin daerah ini menjadi daerah investasi, karena memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang kaya, seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan," kata Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Robertus Erwin H di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan kemudahan proses perizinan dengan sistem digitalisasi sepanjang terpenuhi persyaratan.

Baca juga: Bisa pengaruhi inflasi, Pemprov Banten jaga harga bawang merah
 
Selain itu juga pemerintah daerah menyediakan
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) untuk kawasan industri seluas 10.373 hektare di Kecamatan Cileles.
 
Dimana Kecamatan Cileles sebagai kawasan industri memiliki pintu gerbang Tol Serang-Panimbang.
 
"Kami optimis kawasan industri nantinya bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan bisa mensejahterakan masyarakat," kata Robertus.
 
Ia mengatakan, pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang sepanjang 83,67 kilometer untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang Kabupaten Pandeglang memberikan dampak positif bagi Kabupaten Lebak.
 
Sebab, jalan tol tersebut melintasi lima kecamatan di Kabupaten Lebak sehingga dapat mempercepat tumbuhnya kawasan sektor industri di wilayah selatan Banten.

Baca juga: Mengkhawatirkan, bangunan SDN Pasirkadu 1 terdampak Tol Serang-Panimbang
 
Selama ini, wilayah selatan Banten hingga kini masih tertinggal jauh dibandingkan Serang, Cilegon, dan Tangerang Raya.
 
Oleh karena itu, jalan Tol Serang - Panimbang dipastikan akan menjadi kawasan industri dan ekonomi baru, karena terkoneksi dengan Tol Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Depok, dan Bandung.
 
"Kami menyediakan lahan untuk kawasan sektor industri seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cileles sebagai pintu gerbang selatan Banten," katanya.
 
Ia berkeyakinan jika Kabupaten Lebak menjadi daerah kawasan industri maka nilai target investasi bisa di atas Rp 5-10 triliun per tahun.
 
Saat ini, realisasi investasi berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari PMA dan PMDN pada semester 1 (Januari-Juni 2024) mencapai Rp600 miliar.
 
Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak sebanyak 151 perusahaan dengan 692 proyek dan menyerap tenaga kerja 2.786 orang.
 
Realisasi investasi berdasarkan negara antara lain Korea Selatan Rp18 miliar, Singapura Rp10 miliar, Malaysia Rp3 miliar, Tiongkok Rp750 juta dan Thailand Rp441 juta.
 
"Kami optimis target investasi Rp1,4 triliun 2024 bisa tercapai dalam waktu tiga bulan ke depan," kata Robertus.

Baca juga: Tol Serang-Panimbang diyakini bisa tumbuhkan wilayah ekonomi baru

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024