Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, melakukan kolaborasi lintas sektor untuk menjalankan program penataan kawasan pesisir utara tepatnya di Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk.
Pejabat Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Rabu menyampaikan bahwa dengan kondisi permukiman yang ada di daerah pesisir seperti rumah tidak layak huni, sanitasi buruk, dan terbatasnya akses air bersih yang perlu ditangani secara lintas sektor untuk direvitalisasi
"Perlu ada kerja sama dan kolaborasi multipihak yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, masyarakat Tanjung Kait, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA, dan para donor, untuk melaksanakan program revitalisasi Kampung Tanjung Kait," katanya.
Baca juga: Sekda Tangerang instruksikan pengoptimalan program Satu Telur Satu Minggu
Menurut Andi, program penataan kampung Tanjung Kait dirancang untuk mengatasi kesenjangan akses lahan, meningkatkan ketersediaan perumahan layak, dan menjadikan hunian yang layak.
Untuk itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dalam rangka kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.
"Kami sangat senang program yang melibatkan banyak pihak ini. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan selalu memprioritaskan dan mendukung setiap program yang melibatkan kerja sama banyak pihak, serta berguna bagi masyarakat," ujarnya.
Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut dan berkesinambungan, sehingga ke depannya dapat diimplementasikan di daerah lainnya yang ada di Kabupaten Tangerang, khususnya wilayah-wilayah pesisir pantai yang padat dan kumuh.
Baca juga: Cegah tawuran, Satpol PP Tangerang razia tas bawaan pelajar
Sementara itu, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto mengatakan bahwa kerjasama dengan Pemkab Tangerang merupakan yang kesekian kalinya untuk membangun kawasan bebas dari kawasan kumuh dan miskin di wilayah utara khususnya Mauk.
"Habitat Indonesia percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka," ungkapnya.
Dia menjelaskan program penataan tersebut untuk memastikan keamanan tinggal bagi warga yang selama ini tinggal di pemukiman informal melalui akses pembiayaan kepemilikan lahan.
Pembangunan rumah layak huni dan infrastruktur dasar, nantinya akan memenuhi akses kebutuhan tempat tinggal yang lebih sehat, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik serta kemudahan akses layanan dasar lainnya.
"Jadi nantinya ada 110 rumah yang akan dibangun oleh Habitat Indonesia di kawasan Tanjung Anom ini. Ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan habitat bekerjasama dengan Kabupaten Tangerang," kata dia.
Baca juga: DPP Golkar resmi dukung Maesyal-Intan untuk Pilkada Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Pejabat Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Rabu menyampaikan bahwa dengan kondisi permukiman yang ada di daerah pesisir seperti rumah tidak layak huni, sanitasi buruk, dan terbatasnya akses air bersih yang perlu ditangani secara lintas sektor untuk direvitalisasi
"Perlu ada kerja sama dan kolaborasi multipihak yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, masyarakat Tanjung Kait, Habitat for Humanity Indonesia, KOMIDA, dan para donor, untuk melaksanakan program revitalisasi Kampung Tanjung Kait," katanya.
Baca juga: Sekda Tangerang instruksikan pengoptimalan program Satu Telur Satu Minggu
Menurut Andi, program penataan kampung Tanjung Kait dirancang untuk mengatasi kesenjangan akses lahan, meningkatkan ketersediaan perumahan layak, dan menjadikan hunian yang layak.
Untuk itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dalam rangka kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.
"Kami sangat senang program yang melibatkan banyak pihak ini. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan selalu memprioritaskan dan mendukung setiap program yang melibatkan kerja sama banyak pihak, serta berguna bagi masyarakat," ujarnya.
Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut dan berkesinambungan, sehingga ke depannya dapat diimplementasikan di daerah lainnya yang ada di Kabupaten Tangerang, khususnya wilayah-wilayah pesisir pantai yang padat dan kumuh.
Baca juga: Cegah tawuran, Satpol PP Tangerang razia tas bawaan pelajar
Sementara itu, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto mengatakan bahwa kerjasama dengan Pemkab Tangerang merupakan yang kesekian kalinya untuk membangun kawasan bebas dari kawasan kumuh dan miskin di wilayah utara khususnya Mauk.
"Habitat Indonesia percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup mereka," ungkapnya.
Dia menjelaskan program penataan tersebut untuk memastikan keamanan tinggal bagi warga yang selama ini tinggal di pemukiman informal melalui akses pembiayaan kepemilikan lahan.
Pembangunan rumah layak huni dan infrastruktur dasar, nantinya akan memenuhi akses kebutuhan tempat tinggal yang lebih sehat, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik serta kemudahan akses layanan dasar lainnya.
"Jadi nantinya ada 110 rumah yang akan dibangun oleh Habitat Indonesia di kawasan Tanjung Anom ini. Ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan habitat bekerjasama dengan Kabupaten Tangerang," kata dia.
Baca juga: DPP Golkar resmi dukung Maesyal-Intan untuk Pilkada Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024