Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten optimistis target swasembada ikan 2024 terealisasi dari produksi budidaya ikan darat dan tangkap pesisir pantai laut.
 
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda di Rangkasbitung, Lebak, Rabu, mengatakan pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan kelompok pembudidaya ikan air tawar darat maupun ikan tangkap para nelayan.
 
Selain itu juga mereka mendapatkan bantuan berupa benih ikan darat kepada kelompok pembudidaya dan memperbaiki fasilitas Balai Benih Ikan (BBI).
 
Begitu juga peralatan alat tangkap nelayan berupa perahu dan jaring para nelayan.
 
Bantuan itu, kata dia, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan khususnya ikan darat dan laut.
 
"Kami meyakini tahun ini ketersediaan ikan darat untuk konsumsi masyarakat terpenuhi dan tidak memasok lagi dari Cianjur, Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat juga ikan laut cukup melimpah," kata Winda.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan bisa swasembada ikan tawar pada 2024
 
Menurut dia, saat ini, jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya ikan darat tercatat 4.210 orang untuk ikan emas sebanyak 1.295,57 ton, ikan lele 1.416,25 ton, ikan nila 477,75 ton dan ikan gurame 308,85 ton.
 
Mereka mengembangkan ikan darat melalui kolam seluas 650,10 hektare, keramba 940 unit, tambak 37,90 hektare dan jaring apung 39 unit.
 
Potensi budidaya ikan tawar melalui kolam cukup berpeluang lumbung ikan tawar, karena memiliki luas 10.000 hektare.
 
Sedangkan, produksi ikan tangkap sebanyak 6.000 ton di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) per tahun.
 
"Kami terus meningkatkan produksi ikan tawar darat maupun ikan tangkap melalui penyaluran bantuan peralatan dan pembinaan sumber daya manusia peternak ikan dan nelayan," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, pemerintah daerah juga memfasilitasi kepada pelaku budi daya usaha perikanan tawar untuk memproduksi pelet atau pakan ikan.

Baca juga: BKKBN salurkan bantuan permainan edukatif untuk balita di Lebak
 
Balai Benih Ikan (BBI) Kalanganyar, Kabupaten Lebak, juga menghibahkan benih ikan sebanyak 60.000 ekor kepada pembudidaya untuk mendorong peningkatan produksi ikan tawar.
 
Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerbitkan kampung budi daya ikan patin di Kabupaten Lebak, seperti di Cisilad, Kecamatan Cileles, untuk mendukung swasembada ikan tawar.
 
"Kampung perikanan budi daya patin di Cisilad memiliki lahan seluas 14 hektare dengan 140 kolam," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Harun (50) seorang pedagang ikan di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya kini tidak mendatangkan ikan dari luar daerah karena pasokan ikan lokal melimpah.
 
Untuk ikan darat didatangkan dari Sobang, Muncang , Cipanas, Kalanganyar , Maja, Warunggunung, sedangkan ikan tangkap dari selatan, seperti Binuangeun, Malingping, Panggarangan dan Bayah.
 
"Kami merasa senang ikan dipasok dari lokal sehingga omzet relatif normal," kata Harun sambil merasakan nilai omzet dan keuntungan.

Baca juga: DLH Lebak targetkan nilai Piala Adipura pada September 2024 naik

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024