Sebanyak 20 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten berpotensi dilanda kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau panjang tahun ini.
 
"Kami memetakan 20 kecamatan dan 70 desa tahun ini terancam kekeringan dan krisis air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak dan Dinas PUPR Banten telah menyiagakan pompa dan sumur bor untuk dipasang di kecamatan - kecamatan yang terancam kekeringan dan krisis air bersih.
 
Ia mengakui hingga saat ini belum menerima laporan perihal kasus kekeringan dan krisis air bersih. "Kami minta masyarakat segera melapor jika di daerahnya terjadi kekeringan dan krisis air bersih," kata Febby.

Baca juga: Akibat kemarau, Bendungan Cijoro Rangkasbitung alami kekeringan
 
Menurut dia, pihaknya menyiagakan tiga unit mobil tangki jika masyarakat mengalami darurat air bersih dan kekeringan.
 
Tiga truk tangki berkapasitas 5.000 liter itu disiagakan untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
 
"Kami siaga menghadapi kemarau panjang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima laporan perihal tanaman padi gagal panen atau puso akibat kekeringan.

Namun demikian pihaknya sudah melakukan pemasangan pompa dan sumur bor di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi lahan pertanian mengalami kekeringan.

Baca juga: 70 desa di Lebak rawan kekeringan dan krisis air bersih

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024