Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tangerang, Banten Achmad Muchlis menyebut bahwa ada penurunan pada kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut.
Berdasarkan data, sejak Juni hingga Juli 2024, kasus DBD di Kabupaten Tangerang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah kasus di bulan sebelumnya.
"Sekarang dari Juni ke Juli sudah turun, sudah jarang ditemukan kasus DBD. Artinya masyarakat sudah peduli dengan kebersihan lingkungannya," ucap Muchlis di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Bantu selamatkan nyawa, ayo pahami fase perjalanan klinis DBD
Muchlis tidak menjelaskan secara rinci angka penurunan kasus demam berdarah dengue tersebut. Namun, diperkirakan penurunan angka kasus itu bisa mencapai 50 sampai 100 kasus.
"Hampir sama dengan tahun sebelumnya pada Desember 2023, dimana angkanya itu mencapai 50-100 kasus per bulan," tuturnya.
Ia menyebutkan terjadinya penurunan kasus ini tidak terlepas dari langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihaknya melalui kegiatan sosialisasi masif agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, upaya antisipasi peningkatan kasus DBD terus dilakukan Dinkes dan jajaran dengan cara rutin memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup serta Mengubur.
Baca juga: Anak-anak dominasi kasus meninggal akibat DBD di Kota Tangerang
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan sebanyak 799 orang meninggal akibat per minggu ke-23 tahun 2024 dengan sekitar 131.501 kasus DBD di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan jumlah kasus tersebut dari 10 daerah kabupaten/kota dengan kasus terbanyak, yaitu Kota Bandung (4.446), Kabupaten Tangerang (3.105), Kota Depok (2.690), Jakarta Barat (2.536), Jakarta Timur (2.329), dan Kabupaten Malang (2.255), Kota Bogor (2.254), Kabupaten Bandung Barat (2.229), Kabupaten Banyuwangi (2.196), dan Kabupaten Gianyar (2.004).
Melihat data tersebut, wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, berada di posisi kedua terbanyak dalam menemukan kasus DBD.
Baca juga: Cegah DBD, kader posyandu diinstruksikan masifkan edukasi PHBS
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Berdasarkan data, sejak Juni hingga Juli 2024, kasus DBD di Kabupaten Tangerang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah kasus di bulan sebelumnya.
"Sekarang dari Juni ke Juli sudah turun, sudah jarang ditemukan kasus DBD. Artinya masyarakat sudah peduli dengan kebersihan lingkungannya," ucap Muchlis di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Bantu selamatkan nyawa, ayo pahami fase perjalanan klinis DBD
Muchlis tidak menjelaskan secara rinci angka penurunan kasus demam berdarah dengue tersebut. Namun, diperkirakan penurunan angka kasus itu bisa mencapai 50 sampai 100 kasus.
"Hampir sama dengan tahun sebelumnya pada Desember 2023, dimana angkanya itu mencapai 50-100 kasus per bulan," tuturnya.
Ia menyebutkan terjadinya penurunan kasus ini tidak terlepas dari langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihaknya melalui kegiatan sosialisasi masif agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, upaya antisipasi peningkatan kasus DBD terus dilakukan Dinkes dan jajaran dengan cara rutin memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup serta Mengubur.
Baca juga: Anak-anak dominasi kasus meninggal akibat DBD di Kota Tangerang
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan sebanyak 799 orang meninggal akibat per minggu ke-23 tahun 2024 dengan sekitar 131.501 kasus DBD di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebutkan jumlah kasus tersebut dari 10 daerah kabupaten/kota dengan kasus terbanyak, yaitu Kota Bandung (4.446), Kabupaten Tangerang (3.105), Kota Depok (2.690), Jakarta Barat (2.536), Jakarta Timur (2.329), dan Kabupaten Malang (2.255), Kota Bogor (2.254), Kabupaten Bandung Barat (2.229), Kabupaten Banyuwangi (2.196), dan Kabupaten Gianyar (2.004).
Melihat data tersebut, wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, berada di posisi kedua terbanyak dalam menemukan kasus DBD.
Baca juga: Cegah DBD, kader posyandu diinstruksikan masifkan edukasi PHBS
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024