Bupati Serang, Provinsi Banten, Ratu Tatu Casanah menyampaikan persoalan sampah di kabupaten ini dalam kondisi darurat sampah karena tidak memiliki tempat pembuangan sampah akhir (TPSA).
 
"Persoalan sampah sangat luar biasa. Sampai saya menyampaikan kita dalam kondisi darurat sampah. kami sangat kesulitan untuk membuang sampah di Kabupaten Serang karena kami belum punya TPSA," kata Tatu di Serang, Jumat.
 
Pihaknya mengaku telah melakukan upaya untuk mengakses ke kabupaten dan kota lain namun sangat sulit dan belum juga ketemu dengan harganya.
 
"Pemerintah daerah (Pemda) harus dalam membelanjakan anggaran untuk lahan harus ada appraisal, ketika harga yang dikeluarkan oleh appraisal berbeda dengan keinginan masyarakat nah ini sulit sekali," katanya.

Baca juga: Sungai sepanjang 500 meter di Serang dipenuhi tumpukan sampah
 
Untuk penanganan di Sungai Lontar Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten sudah dilakukan oleh Dinas PUPR bergabung dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), TNI dan masyarakat.
 
"Perlu kita terus meningkatkan perilaku masyarakat, karena bagaimanapun mereka kan yang menghasilkan sampah, dan mereka harus bisa bertanggung jawab terhadap sampahnya, tidak melempar ke sungai seperti ini," katanya.
 
Upaya yang dilakukan salah satunya ini untuk mengubah kebiasaan masyarakat. Di antaranya dengan pola hidup masyarakat bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sampah yang dihasilkan oleh mereka sendiri.
 
"Untuk upaya konkret sementara segera mendapatkan lokasi untuk TPSA dalam waktu dekat ini, sudah ada dua tempat yang masih dalam proses. Mudah-mudahan kalau bisa sepakat harganya di daerah Mancak berseberangan dengan tempat sampah Bagendung Kota Cilegon," katanya.

Baca juga: DLH Kabupaten Serang terkendala atasi sampah karena tidak miliki TPSA

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024