Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang optimistis dapat meraih juara pertama penilaian kinerja percepatan penurunan stunting se-Provinsi Banten
 
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang Encup Suplikhah di Serang, Senin, menyatakan optimistis hasil kinerja bersama-sama dari tingkat kabupaten hingga rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) dalam penurunan stunting.
 
"Tahun ini optimis bisa naik peringkat satu Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Serang Tahun 2023 karena dengan team work (tim kerja) semua bekerja bahkan sampai tingkat RT dan RW," katanya.

Baca juga: Pemkab Serang target 231.500 anak dapatkan imunisasi polio
 
Pada 2021 Kabupaten Serang meraih juara ketiga dan pada 2022 meningkat juara kedua dalam penilaian itu, sedangkan untuk kegiatan serupa pada 2023, saat ini sedang dilakukan penilaian.
 
"Pada Tahun 2022 Kota Tangsel (Tangerang Selatan) juara 1, untuk penilaian tahun 2023 ini kami optimis bisa meraih juara 1," katanya.

Penilaian Kinerja Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting oleh Pemprov Banten dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) setempat.

"Untuk penilaian dan pemaparan hasil kinerja sudah dilakukan pada 25 Juni 2024, dari 13 OPD Kabupaten Serang semua hadir pada penilaian tersebut," ujarnya.

Baca juga: Skrining stunting di Kota Tangerang capai 100 persen
 
Berdasarkan hasil kinerja TPPS Kabupaten Serang pada 2019, angka stunting 37 persen, menurun menjadi 26,2 persen berdasarkan hasil survei status gizi anak pada 2022. Namun, berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting turun di bawah 20 persen.
 
"Untuk Tahun 2023 kembali mengalami penurunan menjadi 23,9 persen, penurunan atas kekompakan TPPS di Kabupaten Serang yang luar biasa," katanya.
 
Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Masyarakat (SDM Kesra) Bupati Serang Rahmat Setiadi mengatakan pada penilaian itu pihaknya melakukan pemaparan yang pada intinya tentang kinerja dan dukungan pemkab dalam penanganan stunting.
 
"Ini bukan hasil kerja satu OPD tetapi semua OPD, masyarakat yang juga menangani stunting, baik itu tingkat kabupaten, kecamatan, desa, kampung atau RT RW," katanya.

Terkait dengan penurunan stunting, ia optimistis tercapai sesuai target nasional 14 persen jika dilakukan secara bersama-sama.

Oleh karena itu, pihaknya berharap, pada masa mendatang daerah setempat tidak ada kasus stunting.

Baca juga: Pemkot Tangerang siapkan rumah sakit rujukan untuk anak stunting

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024