Pemerintah Kabupaten Lebak menyatakan benih padi varietas Inpari 32 paling banyak diminati para petani pada musim tanam kedua di daerah itu, karena memiliki keunggulan.
 
"Keunggulan benih padi varietas Inpari 32 cukup menguntungkan pendapatan usaha petani," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
 
Pemerintah daerah menargetkan angka tanam kedua pada Juni 2024 seluas 10.000 hektare dan panen Oktober mendatang.
 
Mereka petani di berbagai daerah di Kabupaten Lebak kini melakukan percepatan tanam padi dan kebanyakan menggunakan benih Inpari 32.

Baca juga: Genjot ketahanan pangan, petani Lebak percepat tanam padi gogo
 
Selama ini, ujar dia, keunggulan benih Inpari 32 sangat menguntungkan pendapatan ekonomi petani, karena produktivitasnya cukup tinggi hingga rata-rata mencapai 6 ton per hektare.
 
Dengan produktivitas 6 ton itu, maka petani bisa menghasilkan pendapatan usaha tani sekitar Rp42 juta per hektare jika harga gabah basah Rp7.000/kg.
 
"Saya kira pendapatan sebesar itu, tentu petani bisa meraup keuntungan bersih Rp32 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta/hektare. Pendapatan itu sangat menguntungkan ekonomi petani," katanya menjelaskan.
 
Ia juga mengatakan, keunggulan benih varietas Inpari 32 itu umur padi lebih pendek hanya 120 hari setelah sebar (HSS) juga tekstur rasa pulen dan beraroma.
 
Penggunaan benih unggul varietas Inpari 32 juga tahan terhadap serangan hama penyakit.

Baca juga: Pemkab Lebak gulirkan lima program wujudkan kesejahteraan masyarakat
 
Karena itu, petani di Kabupaten Lebak paling banyak minati benih varietas Inpari 32 pada tanam kedua tersebut.
 
"Kami berharap percepatan tanam benih varietas Inpari 32 dapat memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani," kata Deni menambahkan.
 
Ketua Kelompok Tani Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ahmad mengatakan sebagian besar petani di sini menggunakan benih Inpari 32, karena memiliki keunggulan dibandingkan benih yang lainnya.
 
Sebelumnya, kata dia, petani selalu menggunakan benih varietas Ciherang, namun kini kerapkali terserang hama penyakit.
 
Dengan demikian, mereka petani beralih ke benih varietas unggul Inpari 32.
 
"Kami optimis tanam kedua dengan benih varietas Inpari 32 bisa panen pada Oktober mendatang," kata Ahmad.

Baca juga: Target kunjungan wisatawan ke Lebak pada 2024 sebanyak 1,5 juta orang
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024