Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan sarana irigasi dan program pompanisasi untuk memacu perluasan areal tanam guna menghadapi musim kemarau berkepanjangan.
 
"Kita berharap melalui irigasi dan pompanisasi itu bisa meningkatkan perluasan areal tanam dari dua musim tanam menjadi tiga musim tanam dalam setahun," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak,Selasa.
 
Perluasan tanam tersebut guna mengantisipasi musim kemarau berkepanjangan sehingga dioptimalkan sarana irigasi dan program pompanisasi.
 
Para petani di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak gencar melakukan gerakan percepatan tanam. Sebab, pengoptimalan sarana irigasi dan pompanisasi dapat memenuhi ketersediaan pasokan air.
 
Bahkan, Pemerintah Kabupaten Lebak kini melakukan pemasangan pompa di sejumlah areal persawahan yang masuk kategori sawah tadah hujan dengan pompa satelit.
 
"Kami mengapresiasi pompa satelit itu bisa mengaliri areal seluas 50-75 hektare," kata Deni.

Baca juga: Kementan jamin kesejahteraan petani lalui program pompanisasi
 
Menurut dia, sarana irigasi dan program pompanisasi sangat membantu percepatan areal perluasan tanam untuk mendukung kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadapi musim kemarau berkepanjangan.
 
Kementan telah memberikan bantuan pompa sebanyak 263 unit kepada kelompok tani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan guna mensukseskan areal perluasan tanam.
 
Pemerintah daerah menargetkan angka perluasan tanam pada Juni 2024 seluas 10.000 hektare dan panen September mendatang.
 
Sedangkan, target angka tanam pada Mei 2024 lalu terealisasi 10.000 hektare.
 
"Kami mendorong kelompok tani agar mengoptimalkan sarana irigasi dan pompanisasi," jelas dia.

Baca juga: Produksi beras surplus di atas kebutuhan konsumsi 30,90 juta ton
 
Mohammad Ikbal, Ahli Muda Teknik Sumber Daya Alam Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak  mengoptimalkan 463 unit Daerah Irigasi (DI) dengan tiga kali tanam untuk meningkatkan produksi pangan di daerah itu.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak juga komitmen mendukung produksi pangan sehingga jaringan infrastruktur irigasi sebagai penyedia pasokan air tentu menjadi skala prioritas pembangunan.
 
Saat ini, jumlah sarana infrastruktur irigasi tercatat 463 unit DI dengan areal persawahan seluas 47 ribu hektare. Namun, kondisi jaringan irigasi yang baik sebanyak 259 unit DI dan sisanya dalam kondisi kurang dan jelek.
 
"Kami tahun ke tahun memperbaiki jaringan irigasi guna mendukung program pangan nasional," katanya menjelaskan.

Baca juga: Produksi beras di Lebak Januari-Mei tahun ini surplus 74.559 ton

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024