Harga kakao kering atau cokelat di  Kabupaten Lebak, Banten sejak tiga pekan terakhir menembus Rp60 ribu per kilogram sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani setempat.
 
"Kami menampung harga kakao kering ditempat Rp60 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram," kata Agus, seorang pengepul kakao di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
 
Selama ini, permintaan kakao kering  untuk bahan aneka makanan sehingga hampir setiap bulan relatif tinggi meski barang yang dijual petani merupakan stok panen tahun lalu.
 
Kebanyakan petani yang menjual komoditi kakao itu berasal dari wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang bagian selatan. Sedangkan komoditi itu dipasok ke Tangerang, Jakarta, dan Bandung.
 
"Kami memasok cokelat kering ke luar daerah antara delapan sampai sepuluh ton per bulan," katanya menjelaskan.

Baca juga: Untuk penuhi permintaan pasar, Pemkab Lebak minta petani tingkatkan produksi kakao
 
Rubai (55) seorang petani warga Kabupaten Lebak mengaku lega harga cokelat kering naik jadi Rp60 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram.
 
Kenaikan harga kakao itu tentu pendapatan petani meningkat, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga.
 
"Kami menjual kakao kering sebanyak 2 kuintal atau 200 kilogram dapat menghasilkan Rp12 juta dengan harga Rp60 ribu per kilogram," katanya menjelaskan.

Baca juga: Petani Badui Lebak mulai panen buah keranji
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan produksi kakao di daerah itu mencapai 2.280 ton dari lahan seluas 5.752 hektare. 
 
Pemerintah daerah minta petani menggenjot produksi tanaman kakao karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
 
Karena itu, petani terus mengembangkan dan perluasan tanaman biji kakao sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
 
"Kami berharap pengembangan tanaman kakao itu bisa menjadikan sentra unggulan sehingga bisa meminimalisasi kemiskinan," ujarnya.

Baca juga: PLN UID Banten ajak peternak ayam di Lebak beralih ke listrik PLN

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024