Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten komitmen berdayakan para pelaku Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
 
"Jika ekonomi masyarakat itu meningkat dipastikan bisa menekan prevalensi stunting, menghapus kemiskinan ekstrem dan dapat mengendalikan inflasi," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu.
 
Untuk meningkatkan pendapatan ekonomi pelaku UMKM, pemerintah daerah mengeluarkan berbagai kebijakan di antaranya melakukan intervensi bantuan legalitas hukum, seperti pelaku UMKM harus memiliki Kekayaan Intelektual (HAKI) dan merek.
 
Sebab, lanjut dia, merek sangat penting agar produk yang dijual oleh pelaku UMKM memiliki nilai jual tinggi.

Baca juga: Pelaku UMKM dompet tenun Badui kewalahan layani pelanggan
 
Selain itu juga memberikan bantuan terhadap pelaku UMKM diantaranya perizinan usaha , pengemasan, sertifikasi halal, barcode agar memiliki kualitas dan mutu sehingga bisa ditampung di pasar modern dan supermarket.
 
Pelaku UMKM juga mendapatkan pembinaan kewirausahaan agar mereka lebih termotivasi untuk pengembangan ekonomi kreatif dengan didukung bahan baku lokal yang melimpah.
 
Pemerintah daerah juga setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pelatihan digitalisasi kepada para pelaku UMKM.
 
Pelatihan digitalisasi itu agar dapat memahami broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, E-learning dan bisnis afiliasi.
 
Bagaimana pelaku UMKM cara memposting produk hingga ke aplikasi media sosial, seperti Marketplace, Shopee, Lazada, Akulaku, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, Instagram Twitter dan YouTube.

Baca juga: Pelaku UMKM emping Pandeglang kesulitan bahan baku lokal
 
Di era digitalisasi seperti sekarang ini diharapkan para pelaku UMKM bisa lebih berinovasi dengan memanfaatkan jejaring pasar secara online untuk akses pemasaran.
 
Pelaku UMKM di Kabupaten Lebak harus melek digital sehingga dapat memperluas pemasaran dan tidak lagi mengandalkan pasar konvensional.
 
Untuk tahun ini, kata dia, pelaku UMKM yang mendapat program pelatihan digitalisasi, termasuk pelaku usaha pemula dengan totalnya sebanyak 260  orang dari bantuan Pemerintah Kabupaten Lebak, Kementerian Koperasi dan Kementerian Komunikasi (Kominfo). 
 
Program pelatihan digitalisasi itu berharap produk UMKM lokal bisa naik kelas dan bisa bersaing di pasar domestik dan global. 
 
"Kita jangan sampai pelaku UMKM itu tidak mengenal teknologi digitalisasi, karena sangat membantu untuk pemasaran dan bisa meningkatkan omzet penjualan," kata Juli.

Baca juga: Omzet produk Bumdes Jiput Pandeglang tembus Rp100 juta
 
Menurut dia, pemerintah daerah juga mengembangkan produk unggulan daerah, karena didukung bahan baku melimpah, seperti gula aren, sale pisang, kerupuk emping dan tangkapan ikan laut.
 
Saat ini, jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Lebak di atas 70 ribu unit usaha dengan bergerak di bidang produksi aneka makanan kuliner, kerajinan bambu, batik, produksi masyarakat Badui dan lainnya.
 
"Kami optimistis tumbuhnya pelaku UMKM secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus bisa menekan stunting, menghapus kemiskinan ekstrem nol persen dan mampu mengendalikan inflasi," kata Juli.

Baca juga: PLN Banten beri sertifikasi halal, PIRT dan info nilai gizi produk UMKM
 
Sementara itu, Raminah (50) seorang pelaku UMKM Kabupaten Lebak mengatakan dirinya mampu melanjutkan pendidikan kedua anak hingga perguruan tinggi dari hasil produksi camilan keripik bawang dan stik.
 
Produksi camilan keripik bawang dan stik dirintis sejak 2013 hingga kini masih bertahan, karena permintaan konsumen relatif tinggi.
 
Bahkan, produksi makanan camilan tersebut, selain dipasarkan di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya juga ke daerah lain melalui pemasaran secara online.
 
"Kami bisa menghasilkan omzet pendapatan cukup besar," kata Raminah sambil merahasiakan nilai keuntungan usaha.

Baca juga: BI Banten dukung desainer lokal menuju Karya Kreatif Banten 2024

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024