Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin Nurdin meminta Dinas Lingkungan Hidup setempat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kolaborasi dalam upaya penanganan sampah secara masif.
"Mindset-nya (pola pikir) sudah harus diubah, bahwa sampah adalah kewajiban kita bersama, bukan hanya urusan pemerintah atau pihak-pihak tertentu saja. Untuk itu, edukasi harus terus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah melalui sekolah adiwiyata yang juga sudah pemkot galakkan" katanya saat meninjau TPS3R Widatama Kelurahan Nusa Jaya Karawaci dan TPS3R Bina Mandiri di Gebang Raya Periuk di Tangerang, Banten, Jumat.
Ia berharap, dengan dengan adanya TPS3R dan bank-bank sampah tersebut semakin dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjalankan gaya hidup zero waste demi terwujud Kota Tangerang yang semakin bersih dan sehat.
"Optimalisasi pengolahan sampah terpadu berbasis masyarakat ini tentunya menjadi penting, karena selain menjadi upaya menjaga kelestarian lingkungan, juga merupakan upaya pencegahan terjadinya bencana seperti banjir dan juga mencegah timbulnya berbagai penyakit," katanya.
Baca juga: DLH Tangerang diinstruksikan optimalkan TPST olah sampah masyarakat
Dalam tinjauannya, Pj Wali Kota Nurdin melihat langsung proses pengolahan sampah berbasis masyarakat mulai dari pemilahan sampah hingga pemrosesan daur ulang sampah baik sampah organik maupun anorganik.
"Di TPS3R ini, tentunya adalah salah satu penunjang dalam mendorong konsep zero waste atau meminimalisir penambahan volume sampah dari sumber agar tidak membludak ke TPA Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kita di Rawa Kucing. Di mana untuk sistemnya selama ini sudah berjalan dengan baik, tinggal proses edukasinya harus terus kita masifkan," katanya.
Selain meninjau TPS3R, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut juga meninjau Bank Sampah Induk (BSI) yang berlokasi di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci.
"Sistem dan program-programnya sudah ada dan sudah berjalan dengan baik. Tinggal keberlanjutan dan konsistensi masyarakat yang harus terus kita dorong. Terlebih keberadaan bank sampah di setiap wilayah kecamatan turut memberikan dampak ekonomi," kata dia.
Baca juga: Satu ton sampah organik di Tangerang setiap hari diolah jadi pakan ternak
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Mindset-nya (pola pikir) sudah harus diubah, bahwa sampah adalah kewajiban kita bersama, bukan hanya urusan pemerintah atau pihak-pihak tertentu saja. Untuk itu, edukasi harus terus dilakukan mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah melalui sekolah adiwiyata yang juga sudah pemkot galakkan" katanya saat meninjau TPS3R Widatama Kelurahan Nusa Jaya Karawaci dan TPS3R Bina Mandiri di Gebang Raya Periuk di Tangerang, Banten, Jumat.
Ia berharap, dengan dengan adanya TPS3R dan bank-bank sampah tersebut semakin dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjalankan gaya hidup zero waste demi terwujud Kota Tangerang yang semakin bersih dan sehat.
"Optimalisasi pengolahan sampah terpadu berbasis masyarakat ini tentunya menjadi penting, karena selain menjadi upaya menjaga kelestarian lingkungan, juga merupakan upaya pencegahan terjadinya bencana seperti banjir dan juga mencegah timbulnya berbagai penyakit," katanya.
Baca juga: DLH Tangerang diinstruksikan optimalkan TPST olah sampah masyarakat
Dalam tinjauannya, Pj Wali Kota Nurdin melihat langsung proses pengolahan sampah berbasis masyarakat mulai dari pemilahan sampah hingga pemrosesan daur ulang sampah baik sampah organik maupun anorganik.
"Di TPS3R ini, tentunya adalah salah satu penunjang dalam mendorong konsep zero waste atau meminimalisir penambahan volume sampah dari sumber agar tidak membludak ke TPA Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kita di Rawa Kucing. Di mana untuk sistemnya selama ini sudah berjalan dengan baik, tinggal proses edukasinya harus terus kita masifkan," katanya.
Selain meninjau TPS3R, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut juga meninjau Bank Sampah Induk (BSI) yang berlokasi di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci.
"Sistem dan program-programnya sudah ada dan sudah berjalan dengan baik. Tinggal keberlanjutan dan konsistensi masyarakat yang harus terus kita dorong. Terlebih keberadaan bank sampah di setiap wilayah kecamatan turut memberikan dampak ekonomi," kata dia.
Baca juga: Satu ton sampah organik di Tangerang setiap hari diolah jadi pakan ternak
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024