Lewat program "Food Estate", Lebak produksi beras 320.973 ton

Program lumbung pangan atau "Food Estate" di Kabupaten Lebak, Banten mampu memproduksi beras sebanyak 320.973 ton dengan lahan panen seluas 103.493 hektare.

 

"Kita fokuskan program Food Estate pada pangan beras," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Kamis.

 

Selama ini, produksi beras di Kabupaten Lebak dinyatakan surplus sebanyak 177.935 ton atau cukup 14 bulan ke depan.

 

Produksi beras pada 2023 sebanyak 320.973 ton dengan penduduk Kabupaten Lebak 1,4 juta jiwa dan kebutuhan konsumsi pangan 143.038 ton/tahun atau rata-rata 11.920 ton/bulan

 

Dengan demikian, produksi beras sebanyak 320.973 ton itu terserap 143.038 ton maka surplus 177.935 ton.

 

"Kami meyakini produksi pangan itu bisa memasok untuk pangan nasional," kata Deni.

Baca juga: Masyarakat adat Kaolotan yang tetap berkelimpahan pangan

 

Menurut Deni, produksi beras Kabupaten Lebak juga dipasok ke sejumlah daerah di Banten, DKI Jakarta,Jawa Barat hingga Lampung.

 

Program Food Estate itu, kata dia, pemerintah menyalurkan bantuan sarana produksi pangan di antaranya benih bersertifikasi dengan produktivitas tinggi juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.

 

Selain itu juga mereka mendapatkan bantuan pupuk dan pestisida hama guna menunjang bisnis usaha pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Mereka petani juga mendapatkan bantuan sarana peralatan tani di antaranya traktor hingga pabrik penggilingan.

 

"Kami mendukung program pangan nasional itu, karena bisa menyumbangkan kedaulatan pangan nasional juga peningkatan ekonomi petani," katanya menjelaskan.

 

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan dirinya dalam setahun bisa tiga kali tanam, karena didukung adanya bantuan sarana produksi pangan dan penyaluran alat pertanian.

 

"Kami bisa memasok pangan ke sejumlah pasar lokal dengan produksi 30 ton beras/bulan selama tiga kali musim dari areal persawahan seluas 250 hektare," katanya menjelaskan.

Baca juga: DKP Kota Tangerang datangi pusat belanja cek izin edar pangan
Baca juga: DKP Kota Tangerang siapkan program urban farming di rusunawa