Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni mengatakan penyakit polio dapat dicegah dengan imunisasi dasar yang dapat dilaksanakan di 1.092 posyandu dan 39 puskesmas di daerah itu.
“Anak-anak yang belum pernah atau terlambat mendapatkan imunisasi polio, harus segera dilengkapi status imunisasinya. Lebih baik terlambat dari pada tidak mendapat imunisasi lengkap,” kata dr Dini di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Tangerang memiliki sasaran 38.909 anak untuk imunisasi oral polio satu dan 39.422 anak untuk oral polio 2-4 serta IPV1 dan IPV2.
Baca juga: Dinkes Tangerang pastikan layanan vaksinasi COVID-19 di RSUD hingga puskesmas
Terkait di sejumlah wilayah di Indonesia tengah terjadi KLB penyakit polio, ia menilai sosialisasi dan pendekatan pada masyarakat terkait imunisasi dasar lengkap lebih dimasifkan atau digencarkan.
Memaksimalkan program ini, pelayanan imunisasi dasar bisa didapatkan di puskesmas, posyandu, dan juga rumah sakit.
“Kita harus berupaya bersama, jangan sampai anak-anak di Kota Tangerang terkena virus polio dengan mengoptimalkan layanan di seluruh puskesmas dan posyandu yang ada. Ini diharapkan bisa mencegah anak-anak Kota Tangerang terkena penyakit lumpuh layu,” kata dia.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pemkab Tangerang minta warga lengkapi vaksinasi
Ia menjelaskan virus polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio, dengan beberapa faktor risiko terjadinya penularan virus polio seperti rendahnya cakupan imunisasi polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik.
Lalu, buang air besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun di sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari.
“Mencegahnya dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan tidak BAB sembarangan. Rajin cuci tangan pakai sabun dengan benar dan segera lengkapi imunisasi anak pada pos PIN terdekat,” kata dia.
Ia pun mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.
Baca juga: Awal 2024, Kabupaten Serang nihil kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
“Anak-anak yang belum pernah atau terlambat mendapatkan imunisasi polio, harus segera dilengkapi status imunisasinya. Lebih baik terlambat dari pada tidak mendapat imunisasi lengkap,” kata dr Dini di Tangerang, Jumat.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Tangerang memiliki sasaran 38.909 anak untuk imunisasi oral polio satu dan 39.422 anak untuk oral polio 2-4 serta IPV1 dan IPV2.
Baca juga: Dinkes Tangerang pastikan layanan vaksinasi COVID-19 di RSUD hingga puskesmas
Terkait di sejumlah wilayah di Indonesia tengah terjadi KLB penyakit polio, ia menilai sosialisasi dan pendekatan pada masyarakat terkait imunisasi dasar lengkap lebih dimasifkan atau digencarkan.
Memaksimalkan program ini, pelayanan imunisasi dasar bisa didapatkan di puskesmas, posyandu, dan juga rumah sakit.
“Kita harus berupaya bersama, jangan sampai anak-anak di Kota Tangerang terkena virus polio dengan mengoptimalkan layanan di seluruh puskesmas dan posyandu yang ada. Ini diharapkan bisa mencegah anak-anak Kota Tangerang terkena penyakit lumpuh layu,” kata dia.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pemkab Tangerang minta warga lengkapi vaksinasi
Ia menjelaskan virus polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio, dengan beberapa faktor risiko terjadinya penularan virus polio seperti rendahnya cakupan imunisasi polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik.
Lalu, buang air besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun di sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari.
“Mencegahnya dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan tidak BAB sembarangan. Rajin cuci tangan pakai sabun dengan benar dan segera lengkapi imunisasi anak pada pos PIN terdekat,” kata dia.
Ia pun mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.
Baca juga: Awal 2024, Kabupaten Serang nihil kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024