Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten mengembangkan tanaman dataran rendah guna memenuhi permintaan pasar Rangkasbitung dan Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang.
"Kita memastikan mulai panen sayuran dataran rendah itu Desember nanti," kata Ahmad (60) seorang petani di Bojongleles Kabupaten Lebak, Senin.
Tanaman sayuran dataran rendah yang dikembangkan petani di daerah itu seluas dua hektare. Para petani mengembangkan komoditi tanaman sayuran dataran rendah itu antara lain kacang panjang, paria dan ketimun.
"Kami menanam sayuran itu pada awal November kemarin dan bisa dipanen selama 40 hari setelah tanam," katanya menjelaskan.
Baca juga: Berburu durian, wisatawan padati permukiman Badui
Baca juga: Berburu durian, wisatawan padati permukiman Badui
Menurut dia, dari lahan tanaman sayuran dataran rendah itu seluas dua hektare bisa menghasilkan dua ton per hari dan sampai dipanen selama 20 hari.
Dari produksi dua ton per hari itu jika rata-rata harga Rp5.000 per kilogram sehingga menghasilkan pendapatan Rp10 juta per hari.
"Jika tanaman sayuran itu dipanen sebanyak 20 hari maka diakumulasikan pendapatan total Rp200 juta," kata Ahmad.
Begitu juga petani lainnya, Jana (65). Ia mengaku mengembangkan tanaman sayuran dataran rendah di Blok Kanaga, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak seluas dua hektare.
Mereka petani di sini banyak yang yang menggeluti usaha pertanian sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, ketimun, paria, oyong dan terung, karena tidak memerlukan pasokan air banyak dibandingkan padi sawah.
Baca juga: Bahan baku melimpah, UMKM emping melinjo di Lebak terus berkembang
Baca juga: Bahan baku melimpah, UMKM emping melinjo di Lebak terus berkembang
Selain itu juga pertanian sayuran cukup menguntungkan, karena permintaan pasar cenderung meningkat. Tanaman sayuran dataran rendah bisa menghasilkan pendapatan ekonomi rata-rata 45 hari setelah tanam, seperti ketimun, jagung, paria, kacang panjang dan oyong.
Namun, komoditas sayuran ketimun, kacang panjang, paria, oyong bisa dipanen antara 10-20 kali panen hingga produksi dua ton per hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan petani kini banyak yang mengembangkan budidaya tanaman sayuran dataran rendah karena dinilai sangat menguntungkan.
"Kami berharap petani lainnya bisa mengembangkan tanaman sayuran guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023