Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menargetkan semua warga masuk peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2024 guna mendapatkan pengobatan gratis di fasilitas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit.
 
"Sampai hari ini warga yang sudah memiliki program JKN-KIS mencapai 91 persen dari penduduk 1,4 juta jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiono saat penyerahan JKN- KIS terhadap masyarakat Badui di Lebak, Selasa.

Program JKN - KIS itu terdiri dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Mandiri BPJS Bidang Kesehatan. Dengan demikian, pihaknya menargetkan pada 2024 warga Kabupaten Lebak semua menjadi peserta JKN-KIS.
 
"Kita tinggal 9 persen lagi warga yang belum masuk peserta JKN-KIS bisa dibantu anggaran dari pemerintah daerah dan provinsi," katanya menambahkan.

Baca juga: Warga Badui Dalam sambut positif bantuan program JKN-KIS
 
Menurut dia, menjadi peserta program JKN-KIS itu untuk mendukung derajat kesehatan masyarakat. Selain itu juga untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan sehat.
 
"Bila masuk peserta JKN-KIS tentu bisa terlindungi dari biaya pengobatan medis secara gratis di puskesmas maupun rumah sakit," kata Triatno.
 
Ia mengatakan, saat ini masyarakat Badui yang sudah masuk peserta program JKN-KIS sebanyak 4.000 jiwa, sedangkan 5.000 jiwa belum terdaftar.
 
Pemerintah daerah terus mengejar agar masyarakat Badui memiliki JKN-KIS dengan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat untuk membuat KTP elektronik.
 
"Kerja sama ini agar warga Badui memiliki KTP Elektronik, sehingga mudah untuk masuk peserta JKN - KIS," kata Triatno.

Baca juga: Kementerian Kesehatan optimalkan pelacakan kasus tuberkulosis
 
Kepala Desa Kanekes yang juga tokoh adat Badui Jaro Saija mengatakan masyarakat Badui yang sudah dewasa dan harus memiliki KTP Elektronik sebanyak 9.000 jiwa tersebar di 68 kampung.
 
Namun, masyarakat Badui yang sudah terlayani PBI BPJS Bidang Kesehatan sebanyak 4.000 jiwa.
 
"Kami berharap tahun depan semua warga Badui Luar dan Badui Dalam memiliki kartu JKN - KIS," kata Jaro Saija.
 
Sementara itu, Direksi Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan seluruh warga Indonesia harus masuk peserta program JKN - KIS guna terlindungi kesehatan.
 
Saat ini, masyarakat yang sudah masuk peserta JKN-KIS tercatat 263 juta jiwa atau hampir 95 persen dari 273 juta jiwa penduduk Indonesia.
 
Dari 263 juta jiwa itu di antaranya 137 juta kalangan keluarga tidak mampu dan dibiayai oleh pemerintah melalui PBI BPJS Kesehatan.
  
"Kami menargetkan tahun 2024 warga Indonesia yang masuk peserta JKN - KIS sekitar 98 persen dari jumlah penduduk," demikian David Bangun.

Baca juga: Panen durian di Lebak tumbuhkan ekonomi masyarakat
Baca juga: Wisatawan ramai kunjungi kawasan Badui sambil berburu durian

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023