Gerakan Mahasiswa (Gema) Al Khairiyah memberikan lima pernyataan terkait proyek investasi di Pulau rempang dan pulang Galang sebagai aksi solidaritas terhadap masyarakat di wilyah tersebut.

Ketua DPD Gema Al Khairiyah Kota Cilegon dalam siaran tertulisnya Sabtu, menyebutkan aksi solidaritas tersebut untuk memberi kabar kepada masyarakat Indonesia di Pulau Rempang, bahwa mereka tidak berjuang sendiri untuk mempertahankan hak hak atas tanah mereka. 

"Tangisan Rempang sudah sampai disini, kita menegaskan Rempang tak sendiri ada bantuan dan doa dari saudara mereka di Banten," kata Supardi.

Adapun lima pernyataan Gema Al Khairiyah yang disampaikan kepada DPRD provinsi Banten tersebut yaitu pertama, menyesalkan dan prihatin atas tragedi dan tindakan pemerintah yang represif terhadap masyarakat Melayu "Rempang" yang merupakan saudara sebangsa dan se Tanah Air. 

Baca juga: DPD Al Khairiyah Cilegon usulkan kenaikan honor guru madrasah ke DPRD

Kedua, mengimbau kepada pemerintah untuk membentuk tim khusus yang mengkaji dan meneliti kebenaran riwayat tanah sejak jaman Belanda dengan melibatkan pakar sejarah Melayu tokoh dan pemangku adat Melayu unsur legislatif, eksekutif dan yudikatif unsur ulama dan berbagai komponen bangsa.

Ke tiga, menunda dan atau membatalkan atau mengalihkan rencana investasi yang akan mencederai hati masyarakat  karena Investasi perlu dukungan masyarakat mengingat demi kepentingan masyarakat bangsa dan negara, bukan kepentingan kelompok atau golongan tertentu.

Yang ke empat mempertimbangkan aspek kemaslahatan dan kebaikan masyarakat bangsa dan negara yang lebih besar mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk tidak memecah belah kesatuan bangsa.

Dan terakhir harus mengedepankan pri-kemanusiaan yang adil dan beradab demi terciptanya persatuan Indonesia.

Baca juga: Yandri Susanto harapkan DPD Al-Khairiyah siap hadapi dinamika zaman

 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023