Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, menyerukan kepada warga Muslim daerah itu untuk melakukan Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan di masing-masing wilayah kecamatan dan desa.
Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam di Tangerang, Kamis, mengatakan seruan shalat sunnah itu seiring terjadinya peningkatan status kebencanaan kekeringan yang telah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang.
"Kita sudah mengarahkan (masyarakat) untuk melakukan Shalat Istisqa di kecamatan, desa, atau kelurahan masing-masing," ucapnya.
Menurutnya, melaksanakan shalat sunah ini sesuai keyakinan dan ajaran agama Islam, yang berarti bentuk ikhtiar secara keagamaan dengan harapan hujan akan datang pada musim kemarau yang telah terjadi akibat fenomena El Nino.
"Shalat Istisqa hukumnya sunnah yang artinya sangat dianjurkan. Melaksanakan Shalat Istisqa saat terjadi kekeringan merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang ditujukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.
Baca juga: BPBD Tangerang naikkan status tanggap darurat bencana kekeringan
Ia menyebutkan MUI Kabupaten Tangerang dalam hal ini juga telah menggelar Shalat Istisqa bersama pemerintah daerah (pemda) secara berjamaah di lapangan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja.
"Dalam kondisi seperti ini, dimana sebahagian masyarakat kekurangan air, maka Islam menganjurkan memohon diturunkannya hujan dengan Shalat Istisqo," ungkapnya.
Ia menyarankan kepada warga masyarakat di daerahnya itu untuk senantiasa memanjatkan doa serta bijak dalam menggunakan air bersih di tengah masa kemarau panjang ini. "Berdoa, istiqfar dan bijak dalam menggunakan air," tutur dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat 11 wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih akibat dampak musim kemarau panjang di daerahnya itu.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan dari kecamatan yang alami kesulitan air bersih itu diantaranya di Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek, dan Kronjo, serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.
"Memang tidak full seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena, warga mayoritas menggunakan air tanah," ujarnya.
Baca juga: Pemberian bantuan pada warga Tangerang terdampak kekeringan jadi prioritas
Baca juga: Kekeringan, warga Tangerang diimbau manfaatkan sumber air untuk keperluan utama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam di Tangerang, Kamis, mengatakan seruan shalat sunnah itu seiring terjadinya peningkatan status kebencanaan kekeringan yang telah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang.
"Kita sudah mengarahkan (masyarakat) untuk melakukan Shalat Istisqa di kecamatan, desa, atau kelurahan masing-masing," ucapnya.
Menurutnya, melaksanakan shalat sunah ini sesuai keyakinan dan ajaran agama Islam, yang berarti bentuk ikhtiar secara keagamaan dengan harapan hujan akan datang pada musim kemarau yang telah terjadi akibat fenomena El Nino.
"Shalat Istisqa hukumnya sunnah yang artinya sangat dianjurkan. Melaksanakan Shalat Istisqa saat terjadi kekeringan merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang ditujukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.
Baca juga: BPBD Tangerang naikkan status tanggap darurat bencana kekeringan
Ia menyebutkan MUI Kabupaten Tangerang dalam hal ini juga telah menggelar Shalat Istisqa bersama pemerintah daerah (pemda) secara berjamaah di lapangan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja.
"Dalam kondisi seperti ini, dimana sebahagian masyarakat kekurangan air, maka Islam menganjurkan memohon diturunkannya hujan dengan Shalat Istisqo," ungkapnya.
Ia menyarankan kepada warga masyarakat di daerahnya itu untuk senantiasa memanjatkan doa serta bijak dalam menggunakan air bersih di tengah masa kemarau panjang ini. "Berdoa, istiqfar dan bijak dalam menggunakan air," tutur dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat 11 wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih akibat dampak musim kemarau panjang di daerahnya itu.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan dari kecamatan yang alami kesulitan air bersih itu diantaranya di Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek, dan Kronjo, serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.
"Memang tidak full seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena, warga mayoritas menggunakan air tanah," ujarnya.
Baca juga: Pemberian bantuan pada warga Tangerang terdampak kekeringan jadi prioritas
Baca juga: Kekeringan, warga Tangerang diimbau manfaatkan sumber air untuk keperluan utama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023