Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Banten menugaskan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melibatkan RT/RW dalam memberikan edukasi warga terkait antisipasi stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Jatmiko di Tangerang, Jumat mengatakan sesuai dengan arahan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan mengantisipasi terjadinya stunting harus dimulai dari pra nikah.

"Maka itu kita perkuat kegiatan edukasi ini dengan melibatkan semua pihak, termasuk RT/RW. Agar warga yang ingin menikah mendapatkan pengetahuan dalam mengasuh anak dan mencegah terjadinya stunting," kata Jatmiko.

Baca juga: Bantu cegah stunting, AP II berikan bantuan 2.716 porsi makanan sehat

Ia pun menjelaskan, saat ini Pemkot Tangerang sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga yang berjumlah 754 tim yang terdiri dari kader PKK, tenaga kesehatan dan kader penggerak masyarakat sebagai upaya optimalisasi dalam penanganan penurunan stunting.

"Diharapkan seluruh TPPS dapat memberikan pelayanan pendampingan yang baik, menghasilkan pemantauan dan pendataan yang spesifik, sehingga memiliki kekuatan data dan upaya pencegahan yang eksplisit berdasarkan data riil di lapangan," ujar Jatmiko.

Selain itu, para kader juga dituntut mensosialisasikan beragam program yang dimiliki Pemkot Tangerang kepada masyarakat, secara lebih masif terkait pencegahan stunting.

"Dengan penguatan wawasan terkait stunting mulai dari pra nikah, para calon ibu dan ayah ini, dapat lebih dini mengatur pola hidup yang sehat. Sehingga, buah hati yang akan lahir pun akan jauh lebih sehat, kuat dan terprogram," ujarnya.

Baca juga: PKK Tangerang masifkan sosialisasi e-Dasawisma untuk pendataan anak stunting

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebelumnya meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada calon suami istri dari pra nikah terkait pemberian makan bagi anak untuk mengantisipasi terjadinya stunting.

"Antisipasinya mulai dari pra nikah, sudah harus diberikan wawasan, bukan hanya tugas KUA tapi semua pihak termasuk RT/RW harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat kita," kata Wali Kota Arief.

Dikatakannya laporan terbaru untuk angka stunting Kota Tangerang dari 11,8 persen menjadi delapan persen per bulan Juli 2023. Angka tersebut terus menurun sejak tahun 2021 dari 15,3 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.

"Kita target untuk target zero stunting di Kota Tangerang mudah-mudahan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan," kata Wali Kota.

Baca juga: Sambangi Tangerang, Presiden Bank Dunia antusias ikuti kelas ibu hamil

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023