Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita mengajak masyarakat daerah itu untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam pencegahan stunting karena hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
"Kita punya banyak program di antaranya Bulan Penimbangan Balita dan imunisasi. Kami harap program yang dibuat ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pencegahan stunting", katanya pada kegiatan Bulan Penimbangan Balita di Kampung Pasir Angin, Kelurahan Pager Batu, Kecamatan Majasari, di Pandeglang, Rabu.
Baca juga: Wabup Pandeglang berupaya maksimal tarik investor setelah jadi Wasekjen Hipmi
Menurut dia dalam pencegahan stunting bukan saja pemberian vitamin bagi balita, namun perlu diperhatikan juga calon ibu muda.
Sebab katanya, salah satu faktor terjadinya kasus stunting adalah kurang nya kesehatan reproduksi di kalangan remaja putri.
"Untuk itu kami juga punya program sarita (sehat berseri tanpa anemia), kami berikan vitamin dan zat besi bagi para remaja putri", katanya.
Ia mengatakan dalam pencegahan stunting ada program keroyokan yang dilakukan oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) misalnya, pembangunan Sanimas yang dilakukan oleh DPKPP, atau Pamsimas oleh Bappeda.
"Semua ikut berperan serta bukan hanya Dinkes semata, kami harap dengan banyak nya program yang dibuat kasus stunting bisa turun lagi bahkan zero", kata Irna Narulita .
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, sejauh ini kasus stunting di Pandeglang mengalami penurunan.
Menurutnya, ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak dan dukungan penuh dari Bupati Pandeglang.
"Tahun lalu kami berhasil menurunkan di angka 8 persen, padahal kami menargetkan 3 persen. Tahun ini di Pandeglang masih ada 2.840 kasus stunting, kami harap ini bisa diturunkan lagi", demikian Raden Dewi Setiani .
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kita punya banyak program di antaranya Bulan Penimbangan Balita dan imunisasi. Kami harap program yang dibuat ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pencegahan stunting", katanya pada kegiatan Bulan Penimbangan Balita di Kampung Pasir Angin, Kelurahan Pager Batu, Kecamatan Majasari, di Pandeglang, Rabu.
Baca juga: Wabup Pandeglang berupaya maksimal tarik investor setelah jadi Wasekjen Hipmi
Menurut dia dalam pencegahan stunting bukan saja pemberian vitamin bagi balita, namun perlu diperhatikan juga calon ibu muda.
Sebab katanya, salah satu faktor terjadinya kasus stunting adalah kurang nya kesehatan reproduksi di kalangan remaja putri.
"Untuk itu kami juga punya program sarita (sehat berseri tanpa anemia), kami berikan vitamin dan zat besi bagi para remaja putri", katanya.
Ia mengatakan dalam pencegahan stunting ada program keroyokan yang dilakukan oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) misalnya, pembangunan Sanimas yang dilakukan oleh DPKPP, atau Pamsimas oleh Bappeda.
"Semua ikut berperan serta bukan hanya Dinkes semata, kami harap dengan banyak nya program yang dibuat kasus stunting bisa turun lagi bahkan zero", kata Irna Narulita .
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, sejauh ini kasus stunting di Pandeglang mengalami penurunan.
Menurutnya, ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak dan dukungan penuh dari Bupati Pandeglang.
"Tahun lalu kami berhasil menurunkan di angka 8 persen, padahal kami menargetkan 3 persen. Tahun ini di Pandeglang masih ada 2.840 kasus stunting, kami harap ini bisa diturunkan lagi", demikian Raden Dewi Setiani .
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023