Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat di daerah ini agar waspada hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat karena berpotensi menimbulkan bencana alam.

"Kami menyampaikan peringatan waspada karena berdasarkan laporan BMKG adanya cuaca buruk itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal dalam keteranganya di Lebak, Senin.

Baca juga: Pemkab Lebak targetkan swasembada daging pada 2025
 
Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Kabupaten Lebak terjadi pada Senin sore hingga malam hari serta bisa menimbulkan banjir, longsor, dan angin puting beliung.
 
Masyarakat Kabupaten Lebak khususnya yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan, baik korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
 
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah rawan bencana alam karena lokasi alamnya terdapat aliran sungai, pegunungan, perbukitan, dan pesisir pantai.
 
BPBD Lebak memetakan hampir seluruh tempat di 28 kecamatan di daerah ini zona merah bencana banjir, longsor, tanah bergerak, pohon tumbang, angin puting beliung, dan rob.
 
"Kami minta warga tetap siaga dampak curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang," kata Agust.
 
Dia mengatakan sejak awal Januari 2023 cuaca buruk di Kabupaten Lebak belum menimbulkan bencana alam, namun satu warga terseret ombak di Pantai Panggarangan dan saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan SAR.
 
Ia meminta warga tetap waspada adanya hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
 
"Kami minta warga jika hujan lebat berlangsung dua jam ke atas agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
 
Sejumlah warga yang tempat tinggal berdekatan dengan bantaran aliran sungai harus siaga menghadapi curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
 
"Kami selama 24 jam melaksanakan pengamanan, terutama hujan lebat di malam hari, karena khawatir terjadi luapan sungai yang menggenangi pemukiman," kata Samsul (50), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023