Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten memberikan pelatihan Contraception Technology Update (CTU) bagi 45 Tenaga Kesehatan atau bidan.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Dadi Ahmad Roswand di Serang Jumat mengatakan, meningkatnya kesadaran masyarakat terutama Pasangan Usia Subur (PUS) akan pentingnya perencanaan keluarga memiliki dampak terhadap peningkatan permintaan pelayanan Keluarga Berencana (KB). 

Oleh karena itu, ia meminta peserta agar mengikuti seluruh rangkaian dari proses pelatihan yang diikuti serta dapat mengaplikasi pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan pelayanan kontrasespsi yang berkualitas kepada para PUS.

“Program KB ini juga salah satu kunci penting dalam rangka menurunkan stunting di Banten, karena dengan KB artinya kita dapat menjaga jarak kelahiran sedangkan kecenderungan anak lahir stunting apabila jaraknya terlalu dekat dan terlalu banyak,” kata Dadi saat menutup pelatihan Contraception Technology Update (CTU), 

Dadi menyebutkan, berdasarkan data sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari data yang dihimpun dan bersumber dari data PK21, BPS maupun Kemensos tercatat sebanyak 999.402 keluarga di Banten yang mengalami kemiskinan ekstrim yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota, sedangkan dilihat secara individu, kemiskinan ekstrim mencapai 4.109.807. 

“Kemiskinan ekstrim sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan penduduk, karena pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurutnya, pertumbuhan penduduk perlu diimbangi dengan kualitas, baik kualitas pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraannya, jika tidak maka munculah permasalahan kemiskinan pada masyarakat. 

Sebanyak 45 Bidan dari seluruh Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten dilatih, menggunakan metode blended, yakni dilaksanakan pembelajaran tatap muka untuk simulasi pelayanan kontrasepsi dan dilanjutkan dengan praktik pelayanan kontrasepsi ke calon akseptor.

Pewarta: Abu Mujib

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022