Ratusan personel di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten siaga menghadapi badai La Nina yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.

"Kita berharap dengan siaga dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Alun-alun Multatuli Lebak, Kamis.

Personel penanggulangan bencana alam melibatkan berbagai instansi mulai TNI, Polri, Dinas Satuan Polisi Pamongpraja, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DPUPR, PLN, PMI hingga relawan Tagana.

Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak hampir setiap sore hingga malam dilanda hujan kapasitas ringan sampai lebat.

Curah hujan cenderung meningkat menyusul tibanya badai La Nina, sehingga berpotensi banjir dan longsor.

"Kami dengan kesiapsiagaan itu dapat memudahkan koordinasi untuk penanggulangan pascabencana, " katanya menjelaskan.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah kawasan langganan bencana banjir dan longsor, karena lokasinya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.

Apabila, curah hujan meningkat dipastikan banjir dan longsor melanda kawasan tersebut.

BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan masuk kategori rawan longsor dan 14 kecamatan rawan banjir.

Kami minta warga dapat mewaspadai bencana alam sehubungan curah hujan meningkat," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, BPBD Lebak sudah menyiapkan peralatan evakuasi guna membantu evakuasi dan pertolongan.

Peralatan evakuasi itu antara lain kendaraan operasional, tenda, perahu karet, pelampung, gergaji mesin, tambang dan lainnya.

Selain itu juga stok persediaan logistik dan obat- obatan.

"Kami sudah mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk memberikan pelayanan bagi warga yang terdampak bencana alam, " demikian Febby Rizky Pratama.
 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021