Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak Januari- September 2021 surplus sebanyak 164.484 ton atau selama 13 bulan ke depan. 
 
"Kami menjamin persediaan beras melimpah, " kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan di Lebak, Senin. 

Baca juga: Anggota DPRD Lebak apresiasi pemerintah tangani kebakaran Badui
 
Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong produksi pangan melimpah dengan gerakan percepatan tanam.
 
Selain itu juga angka indeks pertanaman (IP) bisa tiga kali musim tanam per tahun. 
 
Saat ini, produksi beras dari Januari sampai September 2021 sebanyak 275.055 ton. 
 
Sedangkan, kata dia, kebutuhan konsumsi warga Kabupaten Lebak per tahunnya 147.428 ton atau rata-rata 12.286 ton/ bulan. 
 
Dari produksi 275.055 ton dan kebutuhan konsumsi beras sampai September 2021 sebanyak 110.571 ton, sehingga sisanya dinyatakan 164.484 ton surplus. 
 
"Kami berharap produksi pangan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,' katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, produksi beras Kabupaten Lebak juga dipasok ke luar daerah,sehingga pendapatan petani bisa mencapai Rp40 juta per hektare. 
 
Saat ini, produksi gabah kering rata-rata delapan ton/ hektare dengan harga Rp5000/kg maka pendapatan Rp40 juta. 
 
"Jika pendapatan Rp40 juta itu, kata dia, petani bisa meraup keuntungan bersih Rp30 juta selama empat bulan, " katanya menjelaskan. 
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan bahwa produksi beras hingga kini meningkat dari sebelumnya 30 ton menjadi 50 ton per bulan dengan 120 petani dengan harapan seluas 250 hektare. 
 
"Kami berharap meningkatnya produksi pangan dipastikan pendapatan ekonomi mereka menjadi lebih baik, " katanya menjelaskan. 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021