Anggota DPRD Lebak Medi Juanda mengapresiasi penanganan kebakaran masyarakat Badui karena hingga kini pemerintah terus menyalurkan bantuan logistik dan peralatan dapur juga mendirikan tenda pengungsian.
"Semua warga Badui yang menjadi korban kebakaran terpenuhi kebutuhan pangan juga tempat pengungsian yang layak," kata politisi Partai NasDem Lebak saat meninjau lokasi bencana kebakaran di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Senin.
Masyarakat Badui yang menjadi korban kebakaran tercatat 16 rumah dengan 24 kepala keluarga ( KK) dan 84 jiwa.
Saat ini, pascabencana kebakaran, mereka warga Badui tinggal di tenda- tenda pengungsian sambil menunggu kembali pembangunan rumah.
Mereka warga Badui terpenuhi kebutuhan konsumsi pangan melalui bantuan pemerintah daerah, provinsi hingga pusat.
Selain itu juga penyaluran bantuan dari berbagai organisasi kemasyarakatan, mahasiswa hingga perusahaan.
"Kami menilai perhatian terhadap warga Badui yang terdampak bencana cukup tinggi, " kata Sekertaris Komisi E DPRD Lebak.
Menurut dia, masyarakat Badui yang menjadi ikon pariwisata Kabupaten Lebak yang mendunia tentu sangat prihatin tercatat 16 rumah terbakar hingga rata dengan tanah.
Bahkan, kebakaran itu tidak bisa diselamatkan mulai perabotan rumah tangga, pakaian dan beras.
Namun, beruntung kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Sebab, kata dia, saat terjadi kebakaran tidak ada warga di pemukiman, karena mereka tengah berada di kebun ladang.
"Kami berharap secepatnya warga Badui korban kebakaran bisa kembali dibangun rumah, " katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pemerintah daerah kini memfokuskan penanganan pascabencana korban kebakaran warga Badui agar terpenuhi kebutuhan konsumsi juga hidup yang layak di tenda pengungsian.
"Kami hingga kini masih mendirikan dapur umum di lokasi pemukiman yang terdampak kebakaran, " kata Febby.
Sementara itu, sejumlah warga Badui korban kebakaran mengaku bahwa penyaluran bantuan sembako juga aneka makanan terus mengalir.
"Kami banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai kalangan untuk meringankan beban ekonomi warga, " kata Mukri (55) seorang warga korban kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Semua warga Badui yang menjadi korban kebakaran terpenuhi kebutuhan pangan juga tempat pengungsian yang layak," kata politisi Partai NasDem Lebak saat meninjau lokasi bencana kebakaran di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Senin.
Masyarakat Badui yang menjadi korban kebakaran tercatat 16 rumah dengan 24 kepala keluarga ( KK) dan 84 jiwa.
Saat ini, pascabencana kebakaran, mereka warga Badui tinggal di tenda- tenda pengungsian sambil menunggu kembali pembangunan rumah.
Mereka warga Badui terpenuhi kebutuhan konsumsi pangan melalui bantuan pemerintah daerah, provinsi hingga pusat.
Selain itu juga penyaluran bantuan dari berbagai organisasi kemasyarakatan, mahasiswa hingga perusahaan.
"Kami menilai perhatian terhadap warga Badui yang terdampak bencana cukup tinggi, " kata Sekertaris Komisi E DPRD Lebak.
Menurut dia, masyarakat Badui yang menjadi ikon pariwisata Kabupaten Lebak yang mendunia tentu sangat prihatin tercatat 16 rumah terbakar hingga rata dengan tanah.
Bahkan, kebakaran itu tidak bisa diselamatkan mulai perabotan rumah tangga, pakaian dan beras.
Namun, beruntung kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Sebab, kata dia, saat terjadi kebakaran tidak ada warga di pemukiman, karena mereka tengah berada di kebun ladang.
"Kami berharap secepatnya warga Badui korban kebakaran bisa kembali dibangun rumah, " katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pemerintah daerah kini memfokuskan penanganan pascabencana korban kebakaran warga Badui agar terpenuhi kebutuhan konsumsi juga hidup yang layak di tenda pengungsian.
"Kami hingga kini masih mendirikan dapur umum di lokasi pemukiman yang terdampak kebakaran, " kata Febby.
Sementara itu, sejumlah warga Badui korban kebakaran mengaku bahwa penyaluran bantuan sembako juga aneka makanan terus mengalir.
"Kami banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai kalangan untuk meringankan beban ekonomi warga, " kata Mukri (55) seorang warga korban kebakaran.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021