Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat mewaspadai banjir sehubungan curah hujan di daerah itu yang cukup tinggi.

"Kita berharap warga yang tinggal di lokasi rawan banjir agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Senin.

BMKG memprakirakan curah hujan di wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana banjir. Peluang hujan itu terjadi pada pagi, siang, sore, malam sampai dini hari dengan intensitas ringan dan sedang, namun frekuensi curah hujan cukup tinggi.

Selama ini, kata dia, permukaan air dan debit Sungai Ciberang-Ciujung di atas 500 meter per kubik sehingga berstatus "awas", seperti terjadi Sabtu (3/4) mengakibatkan 63 rumah terendam banjir.

Namun, beruntung kebanjiran yang melanda rumah warga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami minta warga waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya menjelaskan.

Ia mengajak warga yang tinggal di perbukitan, pegunungan termasuk di kaki gunung kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS) dan lokasi bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga jika curah hujan tinggi sebaiknya mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Selain itu juga warga dapat mengaktifkan keamanan swadaya jika curah hujan malam sampai dini hari guna menghindari korban bencana alam tersebut.

BPBD Lebak sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan itu ke aparatur desa dan kecamatan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Disamping itu juga BPBD Lebak berkoordinasi dengan petugas Bendungan Pamarayan Kabupatn Serang guna mengantisipasi terjadi luapan sungai Ciujung.

"Kami berharap curah hujan tinggi itu tidak menimbulkan bencana banjir," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021