Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengingatkan masyarakat di daerah itu mewaspadai potensi bencana "hidrometeorologi" menyusul curah hujan cenderung meningkat disertai angin kencang.

"Kami berharap dengan kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Senin.

Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak dambakan relokasi
Baca juga: BPBD Banten bantu SAR evakuasi pesawat Sriwijaya Air

Masyarakat Kabupaten Lebak diminta meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi karena berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan Januari-Februari 2021 memasuki puncak hujan dan cuaca ekstrem.

Bahkan, bencana hidrometeorologi menerjang sejumlah daerah di Tanah Air di antaranya Sulawesi Barat,Kalimantan Selatan dan Bandung, Jawa Barat.

Selama ini, ujar dia, Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam jika curah hujan meningkat disertai angin kencang.

Potensi bencana hidrometerologi cukup berpeluang di antaranya banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.

Pada akhir Desember 2020, kata dia, tercatat 13 rumah di Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak rusak berat akibat pergerakan tanah, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

"Semua rumah yang rusak akibat pergerakan tanah memperoleh bantuan dana dari pemerintah daerah sebesar Rp10 juta/kepala keluarga," katanya menjelaskan.

Menurut dia, BPBD Lebak telah menyebarluaskan informasi kepada aparatur kecamatan, desa, kelurahan, dan masyarakat untuk memasuki puncak hujan tersebut dan menjadikan ancaman bencana hidrometerologi.

Saat ini, BPBD Lebak mengidentifikasi sebanyak 12 kecamatan rawan bencana banjir dan 16 kecamatan bencana longsor.

"Kami mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi untuk pencegahan bencana alam dengan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

Ia mengatakan, BPBD Lebak menjamin persedian logistik untuk penanganan bencana alam, karena stok yang ada di gudang melimpah.

Persedian logistik itu antara lain beras, lauk pauk, aneka makanan saji, aneka makanan kaleng dan obat-obatan.

Selain itu juga bantuan dari BNPB maupun BPBD Provinsi Banten siap mendistribusikan logistik.

"Kami yakin persedian logistik untuk menangani warga korban bencana alam relatif aman dan mencukupi hingga enam bulan ke depan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021