Influencer 'Doktif' Hingga dr Richard Lee Apresiasi Kinerja Kepala BPOM Taruna Ikrar

Influencer 'Doktif' Hingga dr Richard Lee Apresiasi Kinerja Kepala BPOM Taruna Ikrar

Dokter detektif 'Doktif', dr Richard Lee, dan dr. Janet Aprilia Stanzah, serta sejumlah influencer, konten kreator, hadir dalam diskusi publik yang digelar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), Jumat (17/1/2025)

Jakarta (ANTARA) - Dokter detektif 'Doktif', dr Richard Lee, dan dr. Janet Aprilia Stanzah, serta sejumlah influencer, konten kreator, hadir dalam diskusi publik yang digelar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Mereka pun mengapresiasi Kepala BPOM Taruna Ikrar, yang sejauh ini telah melaksanakan tugas dengan baik. Menurut mereka, dialog seperti ini memang diperlukan, untuk mempererat kolaborasi BPOM dengan influencer dan content creator demi mewujudkan penggunaan kosmetik aman dan berdaya saing di Indonesia.

"Kami mengapresiasi kinerja Kepala BPOM Bapak Taruna Ikrar yang menaruh perhatian besar pada persoalan penggunaan kosmetik yang aman dan berdaya saing. Diharapkan, ke depan kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut," ujar Doktif, Jumat (17/1/2025).

Ditempat yang sama, dr. Janet Aprilia Stanzah yang merupakan dokter (Praktisi) kecantikan sekaligus Ketua Perhimpungan Dokter Estetika Indonesia tingkat DKI periode 2012-2023, menyampaikan keprihatinannya, dengan maraknya review produk kosmetik khususnya produk lokal yang belakangan ini dinilai negatif dikalangan masyarakat akibat tindakan oknum dokter.

"Saya prihatin sekali, apalagi adanya review seseorang, mereview sejumlah produk dan menjelek-jelekkan ke publik, padahal selain produk tersebut mendapat ijin resmi dari BPOM, uji laboratorium yang dilakukan belum valid akreditasinya, ujarnya.

Lebih lanjut menurutnya, akibat ulah oknum tersebut masyarakat digiring untuk tidak mempercayai BPOM dan produk skincare local, tapi lebih mempercayai klaim dokter itu.

"BPOM itu sebagai Lembaga resmi Negara yang mengawasi dan mengatur produk obat, makanan, kosmetik dan produk kesehatan lainnya agar aman sampai di masyarakat. Nah ini orang kompetensinya apa sehingga merasa lebih tinggi dari BPOM," paparnya.

Terhadap produk obat kosmetik yang bermasalah, apabila merasa dirugikan dan memiliki bukti, dr. Janet menganjurkan masyarakat untuk segera melapor langsung ke BPOM.

Review yang belakangan marak terhadap tuduhan skincare overclaim dan mafia skincare oleh oknum tertentu menurut dr. Janet harus cerdas disikapi oleh masyarakat.

"Jangan mudah terkecoh, apalagi dengan produk yang viral. Karena setiap orang memiliki karakter kulit yang berbeda-beda, begitupun dengan kecocokan terhadap obat juga berbeda," imbuhnya.

Terhadap ulah oknum yang mereview dan viral dalam menjelek-jelekkan produk tertentu dinilai dapat merugikan banyak pihak, tidak saja perusahaan tapi juga merugikan perekonomian Indonesia bahkan berpotensi meningkatkan pengangguran baru.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025