Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar Kuliah Pakar, dengan menghadirkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar. Kuliah pakar kali ini mengusung tema ‘Riset Inovasi Menuju World Class University’ di Aula Prof Baharddin Lopa Fakultas Hukum UNHAS. Dalam kesempatan itu, Kepala BPOM mengatakan akan memfasilitasi riset dan inovasi untuk mendorong kemajuan para civitas akademi Unhas.
Kehadiran Kepala BPOM RI yang juga alumni Fakultas Kedokteran UNHAS 1997 ini memberikan arahan langkah menuju world class university melalui riset dan inovasi.
“Hubungan riset dan inovasi dan world class university, ini harus menjadi culture budaya. Saya yakin kampus unhas sudah waktunya melompat paradigma di 5.0 bukan lagi 4.0 kalau kita masih berpikir itu kita akan di control,” ujar Taruna Ikrar.
Taruna Ikrar mengatakan ada 5 hal yang menjadi challenges atau tantangan saat ini yang mesti identifikasi dan dihadapi UNHAS menuju World Class University.
“Tantangan pertama society 5.0 selanjutnya itu digitalisasi, telekomunikasi, climate Change, silent pandemic. Kalau kita mampu manfaatkan tantangan ini kita mampu terbang tinggi kalau tidak kita akan terjatuh,” ujarnya.
Menurut Ilmuwan yang memegang salah satu paten metode pemetaan otak manusia sejak tahun 2009 untuk World Class University setidaknya ada 4 poin Yang harus UNHAS lakukan.
“Kita lakukan, salah satunya framework, processing, strategy, action plan. Semakin kuat tantangan ke depan, semakin akan terbang tinggi.Jangan pernah takut hadapi tantangan, karena disana pasti ada peluang,” ungkapnya.
Selain itu, Taruna mengatakan kehadiran para Alumni juga punya peran khusus mengangkat nama besar unhas ditingkat nasional hingga internasional.
“Alumninya harus bersatu, UNHAS juga sudah banyak alumni yang duduk Kabinet, prestasi unhas harus di blow up, karena salah satu untuk world class university dikenal dan terkenal. Kita mesti punya agenda goals, jadi UNHAS harus masuk 500 top terbaik dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Prof Jamaluddin Jompa berharap dengan adanya alumni sebagai Kepala BPOM RI bisa mendorong inovasi dan riset UNHAS untuk menuju World class university.
“Semoga kedepan unhas Sulsel bisa menghasilkan obat sendiri. Kita mau juga menjadi negara maju tentu memerlukan leadership, insallah unhas juga apalagi generasi unhas orang orang hebat.
Walaupun UNHAS dari Timur bukan artinya harus di pinggirkan, seperti pimnas kemarin yang dulunya hanya UGM, IPB, kita bisa tampil sebagai juara umum,” ujarnya.