Jambi (ANTARA) - Warga di sejumlah kelurahan di Kota Jambi terdampak banjir akibat luapan air Sungai Batanghari hingga mencapai 14 hari.
"Banjir ini sudah 14 hari, namun ke-dalamannya berangsur angsur, tidak langsung dalam seperti saat ini, dan saat ini sudah mulai surut tapi air masih dalam," kata Warga Kampung Rakit Kecamatan Tahtul Yaman, Kota Jambi Zulkarnain di Jambi, Senin.
Ia menjelaskan banjir kali ini airnya cukup dalam. Akibatnya aktivitas masyarakat nyaris lumpuh karena banjir tersebut. Saat ini masyarakat di daerah itu sehari hari ber-aktivitas menggunakan perahu, sehingga pergerakan mereka terbatas.
"Semua ter-dampak saat ini, selain pandemi COVID-19 kita juga dihadapkan dengan banjir, harapannya kondisi ini cepat berlalu dan keadaan kembali pulih seperti biasa," kata Zulkarnain.
Menindak lanjuti bencana banjir tersebut, Wali Kota Jambi Syarif Fasha pada Senin ini meninjau sejumlah titik daerah yang ter-dampak banjir.
Di antaranya di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kelurahan Tahtul Yaman dan Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan. Dalam tinjauannya tersebut, air dari luapan Sungai Batanghari merendam sejumlah rumah warga.
Bahkan beberapa akses jalan lingkungan terputus akibat terendam banjir. Meski demikian, tidak sedikit warga yang memanfaatkan momen banjir tahunan tersebut menjala ikan.
"Kondisi masyarakat semua dalam keadaan sehat, bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi yang ter-dampak pandemi COVID-19 sudah diterima warga dan untuk bantuan banjir akan segera disalurkan," kata Syarif Fasha.
Fasha mengimbau agar warga yang ter-dampak banjir untuk selalu waspada, terutama terhadap anak-anak kecil agar tidak lepas dari pantauan orang tua.
Selain itu, Fasha menghimbau agar masyarakat mewaspadai aliran listrik di rumah mengingat aliran listrik warga masih tersambung.
Selanjutnya Fasha berpesan masyarakat agar segera melapor ke lurah jika air sudah masuk ke dalam rumah untuk dilakukan evakuasi. Serta jika kekurangan air bersih untuk segera melapor.