Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud menyebutkan bahwa Indonesia telah memengaruhi banyak negara untuk ikut menerapkan penggunaan biodiesel dari minyak kelapa sawit (CPO).
"Malaysia tahun depan Januari juga memulai B20 secara bertahap, kemudian Thailand segera melakukan Implementasi B10. Kita sudah memengaruhi untuk pemanfaatan biodiesel di seluruh dunia," kata Musdalifah pada diskusi Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin.
Musdalifah menjelaskan bahwa Kolombia juga saat ini sudah mengimplementasikan penggunaan campuran solar dengan bahan bakar nabati kelapa sawit B5, dan mulai mengupayakan hingga B10.
Sejumlah produsen kelapa sawit pun sudah banyak melakukan penanaman komoditas tersebut, mencontoh bahkan meminta saran kepada Indonesia untuk penggunaan biodiesel secara masif.
Banyaknya negara yang mulai menggunakan energi bersih biodiesel, membuat pemerintah optimistis bahwa masa depan kelapa sawit Indonesia akan semakin menjanjikan.
Saat ini Indonesia merupakan negara terbesar penghasil sawit dengan produksi sekitar 45 juta ton per tahun dan menjadikan sebagai negara eksportir CPO serta produk turunannya terbesar di dunia.
Ada pun penggunaan biodiesel di sejumlah negara juga menepis kampanye hitam terkait deforestasi hutan karena tanaman kelapa sawit.
"Sawit sebagai penyebab deforestasi di dunia itu tidak benar. Karena lahan sawit terhitung kecil, hanya sekitar 0,3 persen dari deforestasi dunia yang mencapai 700 juta hektare," kata Musdalifah.
Ada pun pemanfaatan biodiesel B20 terbukti telah impor solar sebanyak 3,5 juta kilo liter (KL) dan menghemat devisa senilai 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp51,75 triliun.
Indonesia pengaruhi sejumlah negara gunakan biodiesel CPO
Senin, 9 Desember 2019 21:31 WIB
Malaysia tahun depan Januari juga memulai B20 secara bertahap, kemudian Thailand segera melakukan Implementasi B10. Kita sudah memengaruhi untuk pemanfaatan biodiesel di seluruh dunia