Jakarta (ANTARA) - Kisruh Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air, evaluasi internal dugaan penyaluran dana desa fiktif, anggaran Rp2 triliun untuk investasi lima Bali Baru, 15 program prioritas pemerintah adalah sederet berita ekonomi kemarin yang tetap menarik dan sekaligus bisa menjadi referensi pembaca.
Berikut beberapa berita ekonomi tersebut:
1. Kerja sama operasi Garuda dan Sriwijaya Air "putus"
Hubungan bisnis antara PT Sriwijaya Air (Sriwijaya) dan PT Citilink Indonesia kembali tidak akur karena ada sejumlah masalah yang membuat keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama operasi.
“Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwijaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Ada sejumlah masalah di mana kedua pihak belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Kemenkeu evaluasi internal terkait dugaan penyaluran dana desa fiktif
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani memastikan ada evaluasi internal terkait dugaan penyaluran dana desa kepada desa fiktif.
"Lagi diminta Ibu (Menteri Keuangan), ditinjau ulang ke Dirjen Perimbangan Keuangan," ujar Askolani.
Hasil dari evaluasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tersebut akan menjadi upaya perbaikan dari penyaluran dana desa ke depan.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Kemenhub anggarkan Rp2 triliun dukung konektivitas lima Bali Baru
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menganggarkan dana sebesar Rp2 triliun untuk mendukung konektivitas lima Bali Baru, yakni Danau Toba, Borobudur, Bunaken, Mandalika, dan Bangka Belitung.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Pemerintah siapkan 15 program prioritas diselesaikan enam bulan
Pemerintah menyiapkan 15 program percepatan (Quick Wins) yang akan menjadi prioritas untuk diselesaikan dalam jangka waktu enam bulan.
Penyelesaian program prioritas ini sangat penting karena merupakan bagian dari arahan Presiden yang menginginkan ada upaya untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional dari tekanan global.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Pertamina siapkan 2 miliar dolar AS kembangkan geoternal
PT Pertamina (Persero) menyiapkan anggaran sekitar 2 miliar dolar AS (setara Rp27 triliun) dalam enam hingga tujuh tahun ke depan untuk pengembangan aset geotermal atau panas bumi.
Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury dalam EBTKE ConEx 2019 di Jakarta, Kamis, menuturkan angka tersebut merupakan komitmen perseroan untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sekaligus mendukung program bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Berita selengkapnya klik di sini