Pandeglang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang saat ini sedang mengajukan beberapa warisan geologi di Pandeglang bagian selatan untuk ditetapkan menjadi Geopark Nasional, dan saat ini tinggal menunggu penetapan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
"Dari 29 warisan geologi yang diajukan, sekitar 14 geoheritage yang akan masuk dalam surat keputusan Menteri EDM," ungkap Rosi Kepala Bidang Promosi dan Destinasi Wisata pada Dinas Pariwisata Pandeglang, pada acara Fokus Grup Discusi (FGD) Penetapan Warisan Geologi Geopark Ujung Kulon Pandeglang, Jumat.
Ia menjelaskan, dari 14 itu yang menjadi geoheritage itu, diantaranya, Carita Regen Boncel, Panimbang Batu Hideung, Cigeulis Curugsawer dan Goa Lalay, Cimanggu Curug Bedug dan Curug Dengdeng serta Batuan Ngampar Larva. Kemudian sisanya dari 29 yang diusulkan ini akan kami pilah agar bisa menjadi geowisata dan geokonservasi,
Lebih lanjut, Rosi mengungkapkan, tahapan yang dilakukan menuju ditetapkannya Geopark Ujung Kulon menjadi Geopark nasional sudah 80 persen.
"Selanjutnya kita akan mengajukan surat pengusulan geopark nasional ke Kementerian ESDM dikengkapi keputusan Menteri ESDM, dan Masterplan Geopark Nasional Ujung Kulon. Setelah itu menunggu dari KNGI mengundang Ibu Bupati untuk persentasi, kemudian barulah akan disampaikan oleh kementerian ESDM bahwa Ujung Kulon masuk ke dalam Geopak Nasional," ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan bersyukur proses pengajuan Geopark Ujung Kulon dapat berjalan lancar. Semua karena dukungan dari semua pihak salah satunya pihak kementerian.
"Dengan ditetapkannya Geopark Ujung Kulon, tentu akan memberikan dampak yang positif bagi ekonomi buferzone dan sebagai pelestarian akan warisan dunia," kata Irna.
Ia menyatakan optimistis geopark itu akan mendorong kemajuan daerah di Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang.
"Kami juga yakin geopark ini akan mendorong kemajuan di wilayah Banten Selatan agar bisa maju sehingga bisa setara dengan Kabupaten lainnya yang ada di Banten Utara," pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan FGD tersebut Asdep Pengembangan infrastruktur dan Ekosistem Kemenpar di wakili oleh Abdu Rahman, Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kemenpar di wakili oleh Ida Irawati, Pusat Survey Geologi Badan Geologi Kemen ESDM Hanang Samudro dan Asep Kurnia Permana, dan Assisten Ekonomi Pembangunan Indah Dinarsiani.
Tinggal selangkah Ujung Kulon menuju Geopark Nasional
Jumat, 18 Oktober 2019 18:37 WIB
Dari 29 warisan geologi yang diajukan, sekitar 14 geoheritage yang akan masuk dalam surat keputusan Menteri EDM