Cilegon (ANTARA) - Penasehat Forum Akademisi Indonesia (FAI) Aat Surya Safaat mengingatkan segenap sivitas akademika di lingkungan lembaga pendidikan Al-
Khairiyah di Cilegon, Banten agar meneladani semangat juang pendiri perguruan Islam tersebut, almarhum Brigjen KH Syam'un.
“Kita harus meneladani semangat juang KH Syam’un dalam memajukan dunia pendidikan agar keberadaan Al-Khairiyah makin dirasakan menfaatnya oleh
masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Aat di Cilegon Banten, Senin.
Penasehat FAI yang juga wartawan senior itu mengemukakan keterangan tersebut ketika menjadi narasumber pada kegiatan Ta’aruf (Pengenalan) Perguruan Tinggi Al-Khairiyah tahun 2019 yang bertema “Implementasi nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wujud bakti kepada negeri”.
Kegiatan ta’aruf dari tanggal 19 sampai 21 Agustus 2019 itu diikuti 330 mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Islam Al-Khairiyah yang mencakup STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer), STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi), dan STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Al-Khairiyah.
Acara itu menghadirkan beberapa pemateri, baik dari lingkungan Al-Khairiyah maupun dari luar kampus tersebut. Selain menyampaikan presentasi, para pemateri juga memberikan motivasi agar para mahasiswa mempunyai semangat juang seperti halnya spirit yang telah ditunjukkan pendiri Al-Khairiyah.
Dalam catatan sejarah, Perguruan Islam Al-Khairiyah di Cilegon itu sendiri didirikan oleh tokoh pendidikan yang juga pejuang kemerdekaan, Brigjen KH Syam'un di Citangkil Cilegon pada 1916.
Sementara itu nama “Al-Khairiyah” diambil dari sebuah nama bendungan di Sungai Nil Mesir, dengan harapan dapat menambah semangat juang KH Syam'un dalam dunia pendidikan serta membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, agama dan negara, sebagaimana bendungan itu yang memberi manfaat bagi masyarakat Mesir.
KH Syam'un yang yang lahir pada 05 April 1894 dikampung Beji, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang yang saat itu masih berupa KeresidenanBanten dan masuk ke dalam Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi pada November 2018.
Penasehat FAI lebih lanjut mengemukakan, semangat untuk memajukan pendidikan sebagai salah satu pilar dari Tri Dharma Perguruan Tingggi akan terus
menggelora jika segenap sivitas akademika, khususnya para mahasiswa dan dosen di lingkungan Perguruan Islam Al-Khairyah memiiki pola pikir unggul.
Menurut Aat, pola pikir unggul itu sendiri bercirikan selalu menghargai waktu serta selalu berpikir positif, holistik (sinergis), strategis, proaktif, antisipatif, sistimatis, dan egaliter serta selalu siap melayani dan memberikan keteladanan.
“Jika para mahasiswa memiliki pola pikir unggul, maka pendidikan yang mereka jalani akan banyak mengalami kemajuan, sehingga dua pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya, yakni penelitian dan pengabdian kepada masyarakat relatif akan berjalan lancar dan tidak akan mengalami hambatan," katanya.
Sivitas Akademika Al-Khairiyah agar teladani semangat juang KH Syam'un
Senin, 19 Agustus 2019 23:34 WIB
Kita harus meneladani semangat juang KH Syam’un dalam memajukan dunia pendidikan agar keberadaan Al-Khairiyah makin dirasakan menfaatnya oleh masyarakat, bangsa, dan negara