Gandul, Depok (ANTARA) - PLN membantah bahwa pemadaman listrik serentak yang menimpa wilayah Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat disebabkan karena unsur politis atau sabotase, tetapi murni karena alasan teknis.
"Ini masalahnya murni keteknisan. Jadi memang ini (masalah) teknis, berkaitan dengan hal-hal teknis yang menyebabkan terjadinya gangguan," ujar Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani di Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu.
Sripeni Inten juga menepis adanya hal-hal yang bersifat politis atau sabotase dalam peristiwa pemadaman listrik serentak ini.
"Kami tidak melihat adanya hal-hal yang bersifat politis ataupun sabotase, tidak! Kami katakan pada hari ini tidak ada," tegasnya.
Sebelumnya PLN mengungkapkan awal mula terjadinya pemadaman listrik serentak di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten akibat gangguan pada transmisi di Ungaran-Pemalang.
PLN meminta maaf seluas-luasnya kepada seluruh pelanggan PLN yang telah mengalami kondisi yang tidak menyenangkan pada hari ini terkait dengan pemadaman yang terjadi sejak pukul 11.45 WIB.
Saat ini PLN telah berhasil memulihkan secara bertahap pemadaman listrik dengan mengalirkan tegangan listrik ke Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Balaraja dan untuk selanjutnya menuju ke PLTU Suralaya agar dapat beroperasi secara bertahap mencapai kapasitas 2800 MW.
Dengan masuknya GITET Balaraja yang akan menuju ke PLTU Suralaya diperkirakan akan beroperasi secara bertahap hingga 6 jam kedepan untuk penormalan seluruh sistem Jawa Barat dan Banten.
Fokus PLN mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI - Jakarta segera pulih.
Baca juga: Listrik normal, KRL jalur Tangerang mulai beroperasi lancar