Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyebutkan pasca putusan Mahkamah Konstitusi rekonsiliasi antara Capres 01 Joko Widodo dan Capres 02 Prabowo Subianto perlu dilakukan
"Pertemuan antara keduanya, haruslah. Tapi dalam hati yang menerima, baik pak Jokowi maupun pak Prabowo," kata Menhan Ryamizard di Jakarta, Kamis.
Ia berharap tidak ada lagi pembisik-pembisik yang dapat mengganggu rencana rekonsiliasi.
"Jangan ada pembisik, bahaya itu. saya tahu Prabowo. Prabowo itu 'letting' saya. mulai dari letnan hingga ke jenderal sama-sama. saya ngerti bener Prabowo," katanya.
Baca juga: Jokowi: Rekonsiliasi politik dengan Prabowo bisa di Keraton Yogyakarta
Pertemuan antara kedua calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019 bisa dilakukan pasca putusan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi.
"Yang penting arahnya bersatu kembali," kata Ryamizard.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengingatkan agar siapa pun yang menang dalam putusan MK patut dihormati.
"Siapa pun yang menang kita hormati. Kita negara hukum bukan negara yang tidak ada hukumnya," kata Ryamizard.
Ia pun memprediksi situasi di Ibu Kota akan aman pascaputusan sengketa Pilpres 2019 yang diselenggarakan di MK.
"Saya rasa dari kita lihat situasi itu, saya lihat jauh lebih aman. ini 212 bersama-sama berdoa supaya bersatu apalagi, semua berdoa agar tidak terjadi (chaos)," kata Ryamirzad.
Baca juga: Gerakan Indonesia Damai desak semua pihak rekonsiliasi
Baca juga: Tokoh : Jokowi-Prabowo harus bangun rekonsiliasi
Baca juga: Menhan Ryamizard: Jaga persatuan bangsa pasca-Pemilu
Menhan Ryamizard: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo perlu dilakukan
Kamis, 27 Juni 2019 14:46 WIB
Jangan ada pembisik, bahaya itu. saya tahu Prabowo. Prabowo itu 'letting' saya. mulai dari letnan hingga ke jenderal sama-sama. saya ngerti bener Prabowo